SEBUAH insiden tragis terjadi pada 3 Februari 1998 saat pesawat jet Amerika Serikat (AS) yang terbang rendah di atas Kota Cavalese di Alpen Italia memutus kabel penahan lift ski dan menyebabkan sebuah trem jatuh ke tanah dari ketinggian. Kejadian ini menewaskan 20 orang yang berada di dalam tram nahas tersebut.
Kota Cavalese terletak di Pegunungan Dolomites sekira 32 kilometer timur laut dari Kota Trento, Italia. Di tahun 1976, kejadian serupa pernah terjadi di kota tersebut saat kabel panahan lift ski putus dan menyebabkan 15 anak-anak di dalam gerbong lift tewas jatuh dari ketinggian lebih dari 200 meter.
Pada 3 Februari 1998, 20 orang, sebagian besar warga Jerman dan Belgia menumpangi lift ski ke atas Gunung Cermis saat sebuah pesawat EA-6B Prowler yang dioperasikan oleh Marinir AS tiba-tiba melintas.Pesawat anti-radar itu memotong melalui kabel baja yang menahan trem dan membuatnya jatuh dari ketinggian lebih dari 75 meter kaki ke tanah menewaskan semua penumpangnya.
Pesawat jet itu sendiri hanya mengalami kerusakan minimal dan kembali ke pangkalannya di Italia. Pilot pesawat tersebut, Kapten Richard J. Ashby, dan navigatornya, Kapten Joseph Schweitzer, menghancurkan rekaman video yang telah mencatat jalannya penerbangan mereka sebelum penyelidikan dimulai.
Meski begitu dengan cepat diketahui bahwa pesawat tersebut telah terbang hanya sekira 110 meter di atas permukaan tanah walaupun ada aturan yang menetapkan ketinggian minimum yang diperbolehkan adalah di atas 609 meter.
Terungkapnya fakta ini memicu demonstrasi anti-Amerika besar di Italia. Presiden Bill Clinton meminta maaf kepada keluarga korban dan menjanjikan kompensasi. Sesuai dengan peraturan NATO, meski ada keberatan dari jaksa Italia, militer AS mengklaim yurisdiksi atas kasus ini.
History melansir, dalam pengadilan militer di Camp Lejeune, North Carolina, Ashby dan Schweitzer dituduh melakukan pembunuhan tanpa disengaja dan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Mereka itu mengklaim bahwa peralatan mereka tidak berfungsi dan peta mereka tidak menunjukkan lokasi lift ski, walaupun Italia mengklaim kedua pilot AS itu terus menerus dan dengan sengaja mengabaikan peraturan keselamatan untuk melakukan manuver berisiko.
Ashby dan Schweitzer dibebaskan dari pada Maret 1999 dan kembali diseret ke pengadilan militer atas tuduhan menghalangi keadilan karena menghancurkan rekaman video penerbangan mereka dan diberhentikan dari Marinir.
Pada Mei 1999, Kongres AS tidak memberikan persetujuan dana kompensasi untuk para korban. Italia, bagaimanapun, kemudian menyetujui kompensasi hampir USD2 juta per korban, dan menurut peraturan NATO, AS bertanggung jawab atas 75 persen ganti rugi tersebut.
(dka)