Hidayat Nur Wahid Ingatkan Pejabat Harus Paham Sejarah

Global, Headline19 Dilihat

BANDUNG – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan para pejabat harus memahami tentang sejarah. Jangan sampai mereka menyampaikan sejarah dengan keliru kepada publik yang justru menimbulkan polemik. Pentingnya pejabat memahami sejarah itu akan berdampak pada situasi kondisi bangsa yang sejuk dan kondusif.

“Indonesia ini memang penting untuk dipahami sejarahnya. Para pejabat kita juga penting untuk memahami sejarah supaya untuk menyampaikan informasi kepada publik justru menghadirkan kesejukan, tidak malah menghadirkan saling mencurigai kemudian akan menghadirkan kondisi yang tidak aman, dan itu bukan hal yang bijak,” kata Hidayat usai ‘Sosialisasi Empat Pilar MPR RI’ di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (4/2/2018).

banner 300x250

 (Baca: Soal Polemik Pidato Kapolri, GP Ansor:Tak Ada yang Salah)

Hal itu berkaca pada pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum lama ini. Ia menyebut hanya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang berperan dalam berdirinya Indonesia. Sebaliknya, ormas lain justru dinilai sebagai perongrong.

Menurutnya, ormas Islam yang berperan dalam mendirikan Indonesia bukan hanya NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada juga beberapa partai Islam yang memiliki peran penting.

“Saya tahu bahwa Pak Tito sudah mengoreksi dan mengklarifikasi. Tapi, pernyataan itu sudah terlanjur menyebar dan memang sejak awal harusnya pernyataan ini tidak perlu keluar dari Pak Tito karena pernyataan itu ahistoris, tidak sesuai dengan fakta sejarah,” jelasnya.

Hidayat kemudian menegaskan pentingnya kembali mengajarkan sejarah Indonesia kepada generasi muda. Sebab, mereka kelak adalah yang akan mewarisi Indonesia.

 (Baca juga: Pidatonya Diprotes, Jimly: Mudah-mudahan Jadi Pelajaran bagi Pak Tito)

Tidak hanya itu, ilmu-ilmu lain yang selama ini ‘terpinggirkan’ juga harus kembali diajarkan. Sehingga, kelak generasi muda akan memahami Indonesia secara utuh.

“Menurut saya memang tentang ilmu bumi, tentang sejarah, tentang pendidikan moral Pancasila, tentang jati diri bangsa, menurut saya penting untuk diajarkan pada anak-anak kita. Sehingga nanti mereka mewarisi Indonesia dalam kondisi mereka mengerti tentang sejarah Indonesia dan NKRI,” tutur Hidayat.

 

(ulu)