Parodi Pelakor “Bu Dendy”, dari Daun, Rokok, sampai Receh

JAKARTA – Video viral ‘Bu Dendy’, yang memperlihatkan seorang perempuan yang dilempari berlembar-lembar uang Rp100.000 oleh perempuan lain yang sedang memarahinya, mendorong warganet untuk menciptakan parodi masing-masing dengan menggunakan material sekadarnya.

Demam ‘Bu Dendy‘ tampaknya belum usai. Menurut situs Spredfast, sejak Selasa 20 Februari pagi pagi sampai kemarin siang, percakapan yang memuat Bu Dendy sudah mencapai 115.000 lebih cuitan.

Pemberitaan soal video ‘Bu Dendy’ pun mencapai situs berita Malaysia, MStar, dengan judul “Tular Wanita ‘Naik Hantu’, Suruh Rakan Makan Duit!”.

Menurut Komisioner Komnas Perempuan Budhi Wahyuni istilah ‘pelakor’ yang digunakan dalam video itu, atau cuitan-cuitan yang muncul sesudahnya, merupakan sebuah bentuk cerminan dari perspektif masyarakat akan stigma negatif dari perempuan sebagai penggoda, hanya dengan istilah yang ‘dihaluskan’.

“Istilah-istilah yang diciptakan ini hanya untuk memudahkan, sesuatu yang sebetulnya stigma, tapi dianggap bukan stigma,” kata Budhi.

Dia juga menyebut bahwa penggunaan media sosial memudahkan seseorang untuk merekam, mengekspresikan, membalas, dan meluapkan emosinya. “Perempuan berantem, berebut laki-laki, malah orang lain yang menikmati perseteruan ini,” kata Budhi mengomentari penyebaran video tersebut.

Dan pernyataan itu tampaknya benar. Setelah video ‘Bu Dendy’ menjadi viral, muncul berbagai parodi yang menirukan adegan per adegan dalam video asli.

Namun karena ‘keterbatasan sumber daya’ alias uang, video-video parodi tersebut pun menggunakan material sekadarnya.

Salah satu yang terpopuler adalah video ‘TILA SARITILA’ yang sudah dibagikan lebih dari 75.000 kali dan mendapat 49.000 reaksi berbeda dari netizen. Bukannya uang, yang dilempar adalah lembaran daun.

Video yang sama juga dibagikan lebih dari 800 kali di Twitter dan sudah ditonton hampir 80.000 kali.

Namun versi parodi tersebut bukan satu-satunya yang viral. Seorang warganet lain membuat versinya sendiri dengan bungkus rokok sebagai objek yang dilempar.

Versi lain lagi malah menggunakan uang receh dan juga uang lembar, meski dalam pecahan yang kecil, dan rekaman suara asli dari video ‘Bu Dendy’.

Ada juga versi lain, seperti melempar sepatu dan melempar pembungkus HP.

Namun, tak semuanya yang menyebut ‘Bu Dendy’ hanya berkisar soal kelucuan dan parodi.

Masih ada yang mengingatkan bahwa dalam narasi yang melibatkan dua perempuan dalam video viral tersebut, ada satu sosok yang ‘luput’ dari sorotan warganet.

(ris)