PESAWAT McDonnell Douglas DC-10 milik maskapai Turkish Airlines jatuh di dekat Paris, Prancis pada 3 Maret 1974 dan menewaskan 345 penumpang dan awaknya. Turkish Airlines penerbangan 981 yang terbang dari Ankara menuju London via Paris jatuh beberapa menit setelah lepas landas, meninggalkan jejak sepanjang hampir 2 kilometer di Hutan Ermenonville.
Sebagian besar korban adalah penumpang pindahan dari penerbangan pesawat British Airways yang dibatalkan karena pemogokan pekerja. Seluruh korban merupakan penumpang dan awak pesawat, tanpa ada korban jiwa di darat.
Ratusan orang dari tim penyelamat Palang Merah, Pertahanan Sipil Prancis, Pemdam kebakaran dan Ambulans tiba di lokasi kejadian dalam waktu sekira setengah jam. Namun, saat mereka tiba, semua korban telah tewas dan tidak ada lagi korban yang dapat diselamatkan
BBC melansir, saksi mata di Desa St.Pathu yang berada di dekat lokasi kejadian mengatakan bahwa mereka mendengar suara ledakan dan melihat api keluar dari pesawat beberapa menit sebelum pesawat nahas itu jatuh ke hutan.
Jasad dari beberapa korban ditemukan di dekat desa yang berjarak sekira 10 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat. Hal ini menunjukkan tanda-tanda bahwa pesawat meledak di udara.
Insiden ini diduga disebabkan oleh pintu kargo yang terbuka sendiri di tengah penerbangan sehingga menyebabkan hilangnya tekanan udara di dalam kabin dan menghancurkan sebagian lantai. Kerusakan tersebut menyebabkan pesawat kehilangan kendali yang tidak mungkin di atas oleh para kru.
Jatuhnya pesawat Turkish Arlines Penerbangan 981 ini merupakan salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah penerbangan dunia.
Kejadian hampir serupa sebelumnya pernah terjadi sebelumnya saat sebuah pesawat DC-10 kehilangan pintu kargo belakangnya yang merusak lantai dan kotrol pesawat pada Juni 1972. Namun, rekomendasi keselamatan yang dibuat menyusul kejadian itu tidak diikuti dan diimplementasi.
(dka)