Kecelakaan Pesawat di Gunung Fuji Sebabkan 124 Orang Tewas

Global, Headline107 Dilihat

MAKSUD hati hendak memberikan pemandangan yang bagus kepada penumpang, apa daya malang yang didapat. Keinginan sang pilot agar para penumpangnya dapat melihat Gunung Fuji dengan sudut pandang yang bagus malah berujung dengan kecelakaan yang tragis.

Maskapai British Overseas Airways Corporation (BOAC) memiliki catatan terbang yang sangat bagus pada dekade 1960 ketika armada pesawat Boeing 707 meninggalkan London pada 1 Maret 1966 untuk penerbangan keliling dunia. Pada 5 Maret 1966, pesawat tiba di Bandara Haneda, Tokyo.

banner 300x250

Burung besi tersebut dijadwalkan mendarat di Hong Kong usai lepas landas dari Haneda. Jelang penerbangan, para penumpang penerbangan 911 itu bisa melihat dengan jelas sisa-sisa kecelakaan yang terjadi hanya satu bulan sebelumnya di Bandara Haneda.

Sebagai informasi, pada 4 Februari 1966, pesawat maskapai All Nippon Airways dengan nomor penerbangan 727 mengalami kecelakaan di landasan pacu Bandara Haneda. Kecelakaan tersebut menewaskan sedikitnya 133 orang.

Melansir dari History, Senin (5/3/2018), Kapten Bernard Dobson membawa pesawat lepas landas dengan mulus dari Haneda. Beberapa menit kemudian, ia memutuskan sedikit keluar jalur penerbangan yang ditentukan demi memberikan pengalaman hebat kepada para penumpangnya.

Keputusan tersebut ternyata berakibat fatal. Ketika pesawat semakin dekat dengan Gunung Fuji yang merupakan ikon Jepang, turbulensi hebat yang disebabkan oleh angin kencang menghajar burung besi tersebut. Kapten Bernard Dobson kehilangan kontrol atas bagian belakang pesawat.

Pesawat makin tak terkendali dan sang kapten pun tak berdaya melawan. Burung besi itu pecah ketika meluncur ke arah kaki Gunung Fuji. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut dan total korban tewas mencapai 124 orang.

(war)