SAAT hamil tua, ibu merasakan sensasi tendangan janin yang berarti. Tapi sebagian besar calon orangtua tak tahu alasan ilmiah di balik hal itu.
Bagi calon ibu, merasakan sensasi janin bergerak dalam perut adalah momen penting. Beberapa dari mereka menganggap wajar atau malah sebaliknya.
Belakangan ini, para periset akhirnya menemukan alasan mengapa janin bergerak dan menendang di rahim. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Development, para ilmuwan di Trinity College Dublin, di Irlandia, menemukan bahwa tendangan janin merupakan tanda berkembangnya tulang dan persendian yang kuat.
Studi tersebut menganalisis embrio ayam dan tikus, yang membuat para peneliti menetapkan bahwa gerakan membantu merangsang interaksi sel, yang berubah jadi jaringan embrio. Nantinya akan menjadi tulang dan sendi yang berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:
Kesalahan Menggosok Gigi Membawa Dampak Buruk Seumur Hidup
Di usia kehamilan 25 minggu ke atas, janin sudah mulai membentuk tulang rawan normal. Kalau itu tidak terjadi, pasti kondisi janin akan lemah saat dilahirkan, serta tumbuh dewasa kelak.
“Justru bayi yang tidak bergerak, tulangnya mudah rapuh dan perkembangan sendi kurang,” papar Profesor Zoologi Paula Murphy dari Trinity College Dublin, yang memimpin penelitian.
Di masa janin, organ tubuh, tulang dan sendi harus mulai berkembang dengan normal. Kalau tidak, nantinya janin akan lahirn dengan kondisi cacat atau kelainan.
Murphy menyebutkan, temuan baru ini mendukung adanya gerakan embrio, serta sel-sel yang seharusnya membentuk tulang rawan artikular, yang menerima sinyal molekular. Jika salah satu jenis sinyal hilang, yang lain jadi sulit diaktifkan di tempatnya.
“Singkatnya, sel-sel tersebut menerima sinyal yang membentuk tulang rawan,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Tekan Angka Kasus TBC Pemerintah Bagikan Masker Gratis di Stasiun Kota
Di samping itu, arti tendangan janin yang selalu dinantikan sang ibu yakni sebagai bentuk komunikasi. Janin punya perasaan dan keinginan yang harus disampaikan kepada ibunya. Jika ibu membalas komunikasi janin, pasti akan sama-sama merasa tenang.
Nah, sebagian besar janin bergerak di rahim antara usia 16-24 minggu kehamilan. Sementara, tidak ada frekuensi normal yang menunjukkan seberapa banyak janin bergerak. Karena, jika bayi nyaman pasti akan selalu konsisten bergerak. Jika Anda khawatir karena bayi jadi bergerak, segera konsultasi ke dokter dan bidan. Demikian dilansir Independent, Rabu (21/3/2018).
(ndr)