Aksi Launching Program dan Sikap Politik Pemuda Baru Indonesia

PEKANBARU (Inforiau.ID) – Pemuda Baru Indonesia (PEMBARU Indonesia) telah sukses menyelenggarakan Kongres Pendiriannya pada 25 – 27 Maret 2018 di Jakarta. Pada Kongres Pendirian ini, PEMBARU berhasil melakukan konsolidasi terhadap berbagai organisasi tingkat daerah sehingga mampu menghimpun perwakilan dari 14 Provinsi dengan total jumlah peserta 95 orang.

Dalam Kongres ini, PEMBARU telah melakukan pembahasan berbagai dokumen dasar organisasi, seperti Konstitusi, Program Perjuangan, dan Resolusi, juga memilih Komite Nasional sebagai pimpinan organisasi nasionalnya.

banner 300x250

Berdirinya PEMBARU Indonesia didasari pandangan bahwa pemuda sebagai tenaga produktif. Secara jumlah, pemuda di Indonesia berjumlah lebih dari 84 juta orang.

Jumlah tersebut merupakan bekal yang besar secara kuantitas, ditambah juga dengan karakternya yang dinamis, aktif, penuh kreasi dan cinta perubahan.

Namun demikian, kondisi pemuda Indonesia secara umum justru semakin buruk baik secara ekonomi, politik dan kebudayaan.

Dalam Kongres pendirian ini, PEMBARU Indonesia menilai bahwa seluruh skema dan  kebijakan  yang dijalankan oleh rezim Boneka Jokowi-JK  tidak bertujuan untuk memerbaiki penghidupan pemuda dan rakyat. Bahkan, skema dan kebijakan boneka Jokowi-JK telah dengan nyata memperburuk situasi penghidupan pemuda dan rakyat.

PEMBARU memandang semua itu adalah akibat dari pemerintah yang tidak dapat memenuhi hak demokratis pemuda secara ekonomi, politik dan kebudayaan. Rendahnya kemampuan negara dan pemerintah mengatasi masalah pendidikan pengangguran, kesehatan, listrik, air bersih, transportasi dan komunikasi semakin memperkuat belenggu tersebut.

Selain itu, Kongres Pendirian PEMBARU Indonesia juga menegaskan pandangan politik bahwa Indonesia merupakan negeri Setengah Jajahan dan Setengah Feodal. Sehingga musuh utama dari pemuda dan rakyat Indonesia adalah imperialisme pimpinan Amerika Serikat, Feodalisme dan Kapitalis Birokrat.

Dengan demikian PEMBARU indonesia menetapkan karakter perjuangannya yakni demokratis nasional yaitu perjuangan yang anti imperealisme, feodalisme dan kapitalis birokrat.

PEMBARU Indonesia mengambil kepeloporan untuk menjadi tempat belajar bagi pemuda Indonesia dalam memajukan kebudayaan pemuda dan rakyat,  menjadi alat perjuangan, dan alat pemersatu perjuangan pemuda bersama rakyat tertindas.

Melalui Kongres Pendiriannya, PEMBARU Indonesia juga telah memilih dan menetapkan Komite Nasional yang berjumlah 23 orang dan Pimpinan Komite Eksekutif Nasional.