Ini Tanggapan Alumni 212 Atas Permintaan Maaf Sukmawati

Global, Headline106 Dilihat

JAKARTA – Sukmawati Soekarnoputri telah resmi meminta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia terkait puisinya yang dinilai menistakan Agama Islam. Namun, penyesalan putri Soekarno itu tidak menyelesaikan masalah karena pelapor tidak mau mencabutnya laporannya, termasuk yang dari pihak Persaudaraan Alumni 212.

Humas Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin menyampaikan, pada prinsipnya ia telah memaafkan Sukmawati namun bukan lantas harus mencabut laporannya. Justru, kata Habib Novel, permintaan maaf putri Soekarno itu menguatkan laporannya karena yang bersangkutan mengaku bersalah.

banner 300x250

“Jadi permintaan maaf itu, sebagai umat Islam kita terima, namun proses hukum tetap berjalan. Justru bukti minta maaf itu adalah menguatkan laporan kita bahwa Sukmawati bersalah,” kata Habib Novel kepada Okezone, Kamis (5/4/2018).

 (Baca Juga: Berderai Air Mata, Sukmawati Minta Maaf ke Seluruh Umat Islam)

Begitu juga dengan aksi bela Islam yang rencana akan digelar pada Jumat 6 April besok atau yahh disebut AB 64 tetap berlanjut. Tujuan aksi itu meminta polri agar segera memproses laporan yang sudah ada dan segera menetapkan Sukmawati sebagai tersangka sekaligus menahannya.

Dikatakan Habib Novel, yang dapat menghentikan aksi unjuk rasa itu bukan permintaan maaf dari Sukmawati melainkan sikap tegas polisi terhadap penista Agama Islam. Apabila polisi cepat menetapkan Sukmawati sebagai tersangka mala otomatis umat Islam tidak perlu menggelar aksi demonstrasi.

“Dari situ kita melihat respon dari kepolisian, kalau polisi segera menetapkan tersangka apalagi menahan Sukmawati maka persoalan itu kami anggap bahwa polisi ini menegakkan hukum dengan sebenar-benarnya dan polisi serius,” terangnya.

Habib Novel menambahkan, Sukmawati harus dipenjara agar bisa menjadi pelajaran kepada orang lain untuk tidak main-main dengan agama, agar lebih berhati-hari dalam bertutur kata. Puisi Sukmawati itu salah satu contoh dari ketidak hati-hatian sehingga menyakiti umat Islam.

“Karena kalau ini dibiarkan akan terus berlanjut kepada orang-orang yang lain dengan seenaknya menghina agama Islam kembali,” pungkasnya.

Sekedar informasi, puisi kontroversi itu dibaca Sukmawati di Jakarta Convention Center (JCC) saat acara 29 tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia, Fashion Week 2018. Puisi itu menuai kecaman dan bahkan dilaporkan ke polisi.

Jelang beberapa hari kemudian, Sukmawati langsung menyampaikannya permintaan maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Sambil berderai air mata, ia mengaku menyesal dan tidak ada niat sedikitpun untuk menghina umat Islam di Indonesia.

(muf)