SELAIN nasi, mi instan tampaknya menjadi salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Keistimewaan kudapan ini sebetulnya terletak dari teknik pengolahan yang praktis, namun cita rasa yang dihasilkan tidak kalah lezat dengan jenis makanan lainnya.
Sayangnya, mi instan memiliki kandungan nutrisi buruk yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi secara terus menursus. Para ahli bahkan telah menyarankan agar membatasi konsumsi mi instan, mengingat zat lilin dan MSG yang terkandung di dalamnya dapat memicu penyakit berbahaya seperti kanker.
Tidak perlu khawatir, jika sesekali Anda ingin mengonsumsinya, ikuti teknik pengolahan di bawah ini agar olahan mi instan menjadi lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Buang air bekas rebusan
Setelah merebus mi instan, segera buang air rebusan dan masak lah air yang baru jika Anda hendak membuat sajian mi berkuah. Cara ini dipercaya ampuh untuk menghilangkan kandungan lilin yang terdapat pada mi. Selain itu, rebuslah mi hingga benar-benar matang untuk mengurangi zat-zat berbahaya yang terkandung di dalamnya.
Tiriskan mi
Tahap selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan mi setelah melewati proses perebusan. Kemudian bersihkan mi dengan air rebusan agar zat lilin yang terkandung di dalamnya berkurang. Menyisihkan atau meniriskan mi juga berfungsi untuk menjaga teksturnya agar lebih kenyal dan nikmat.
Membuat bumbu sendiri
Cara yang satu ini mungkin memang sedikit merepotkan. Namun meracik sendiri bumbu yang akan digunakan pada olahan mi dapat mengurangi Anda dari berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh MSG dan zat berbahaya lainnya. Bayangkan saja, jumlah natrium yang terkandung pada bumbu mi instan biasanya setara dengan 63% dari dosis garam yang Anda konsumsi setiap hari yakni sekitar 1.500 miligram. Anda bisa menggunakan bumbu rempah-rempah dengan sedikit tambahan cabai merah, lalu tambahkan pula beberapa potong sayuran segar sebagai pelengkap. Pilihlah selada air karena mengandung zat besi, kalsium, dan asam folat. Selamat mencoba.
(ren)