BANYUMAS – Kekerasan pada siswa kembali terjadi di Banyumas, Purwokerta, Jawa Tengah, dimana seorang guru menampar siswanya dihadapan teman-temannya dan diminta untuk direkam. Video berdurasi 29 detik tersebut, langsung viral di media sosial.
Kejadian bermula ketika sang guru LK berniat memberi sanksi kedisiplinan kepada salah satu murid yang melanggar aturan sekolah. Meski LK dikenal cukup santun dan baik, cara memberi sanksi dengan menampar wajah siswanya langsung mendapat tanggapan miring dari para netizen yang melihat video unggahan yang telah beredar luas tersebut.
LK menampar siswanya di depan murid-muridnya. Sebelum menampar siswanya, LK terlihat terlebih dahulu mengelus-elus pipi siswanya. Dalam hitungan detik, LK tiba-tiba menampar siswa di depannya dengan hentakan keras.
Saat dikonfirmasi pihak sekolah tak menampik adanya peristiwa tersebut. Wakil kepala SMK Ksatrian Purwokerto, Inayah Rohmawati, membenarkan bahwa telah terjadi tindak kekerasan seperti yang beredar dalam rekaman video tersebut.
“Tapi yang jelas sudah diselesaikan, tadi pagi langsung kita panggil tidak perlu menunggu berjam-jam, kita panggil juga anak yang nge share. Gurunya sebenarnya sangat santun, dia juga pembina PMR, jadi tidak ada perilaku buruk sebenarnya pada guru itu. Mungkin karena dia masih muda dan mungkin dalam menegur anak dia belum banya pengalaman,” ujar Inayah.
Atas kejadian tersebut, pihak sekolah telah melakukan tindakan tegas terhadap guru tersebut, meski demikian pihak sekolah menyatakan jika tindakan guru ini karena terdorong emosi melihat perilaku murid yang sudah melakukan kesalahan berulang-ulang kali seperti tidak mengerjakan tugas dari gurunya, makan dikantin saat jam sekolah dan pelanggaran lainnya.
Sedangkan siswa sendiri sudah sering diberi peringatan oleh sang guru jika melakukan kesalahan. Sedangkan pihak sekolah melalui wakil kepala sekolah mengatakan jika kesalahan siswa tersebut menumpuk hingga hampir satu tahun.
Sementara menurut siswa yang melakukan perekaman terhadap tindakan ini mengatakan jika perekaman yang ia lakukan atas perintah gurunya. Semula rekaman ini hanya untuk dikonsumsi di grup kejuruan kelas, namun akhirnya video ini beredar di kalangan media sosial secara luas.
(muf)