JAKARTA – Bisnis ternak lain yang juga tidak kalah menggiurkannya adalah bisnis ayam pedaging atau ayam potong. Bisnis ini memiliki prospek yang sangat cerah, mengingat permintaan daging ayam terus meningkat setiap waktunya, terutama di waktu-waktu tertentu.
Namun, modal yang dibutuhkan untuk ayam potong ini jauh lebih besar daripada bebek potong. Biaya pembuatan kandangnya juga mencapai puluhan juta. Berikut contohkan analisis usaha bisnis ayam potong yang dilansir dari buku Pengangguran Kaya Raya milik Wildan Fatoni terbitan 2016:
1. Modal Investasi Awal
a. Pembuatan kandang Rp12.000.000
b. Gasolek (4 buah) Rp2.400.000
c. Tabung gas (4 buah) Rp1.200.000
d. Tempat pakan (72 buah) Rp2.160.000
e. Bohlam (18 buah) Rp450.000
f. Pipa paralon (20 batang) Rp1.200.000
g. Sekop Rp50.000
h. Tempat minum (48 buah) Rp3.120.000
i. Kabel (100 m) Rp200.000
Total Rp22.780.000
Baca Juga: Bisnis Sewa Play Station, Bisa Manfaatkan Ruang Kosong di Rumah
2. Biaya Operasional Bulanan
a. Anak ayam 3.000 ekor Rp3.000.000
b. Pakan 10 karung Rp1.000.000
c. Obat-obatan dan vaksin Rp700.000
d. Gaji karyawan 2 orang Rp1.500.000
e. Listrik, air, telepon Rp300.000
f. Isi tabung gas Rp300.000
Total Rp6.800.000
3. Asumsi Pendapatan per Bulan
a. Pendapatan
= asumsi ayam hidup 2.000 ekor x Rp15.000 (umur ayam 30 hari)
= Rp30.000.000
b. Keuntungan
= pendapatan – biaya operasional bulanan
= Rp30.000.000 – Rp6.800.000
= Rp23.200.000
Catatan: asumsi ini tidak menggunakan sewa tempat. Harga jual di setiap daerah berbeda-beda, sehingga mempengaruhi keuntungan.
(kmj)