Aman Abdurrahman Angkat Bicara Terkait Rentetan Teror Bom di Surabaya

JAKARTA – Terdakwa kasus bom Thamrin Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma alias Aman Abdurrahman angkat bicara terkait dengan rentetan teror bom bunuh diri di Kota Surabaya. Tanggapan ini merupakan pertama kalinya dikeluarkan Aman pasca-teror tersebut.

Apalagi, di balik teror itu, sejauh ini diketahui didalangi oleh Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Jaringan itu merupakan bentukan Aman Abdurrahman.

Tim Inafis Olah TKP Bom Gereja Kristen Indonesia Surabaya

(Baca Juga: Bomber Surabaya Diduga Menganut Ideologi Wahabi Jihadi)

Tanggapannya dimulai dari teror pada tiga Gereja di Surabaya, menurut Aman, meledakkan diri yang dilakukan dengan seorang ibu dan anaknya adalah perbuatan di luar dari ajaran Islam dan muncul dari seseorang yang tidak memiliki akal sehat.

“Meledakkan diri di parkiran Gereja itu tindakan tidak mungkin muncul dari orang yang memahami ajaran Islam dan menganut tuntunan Jihad. Dan tidak mungkin muncul dari orang yang sehat akalnya,” kata Aman saat membacakan Pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).

Kemudian, Aman menyebut aksi teror di Mapolrestabes Surabaya yang membawa anak adalah tindakan keji yang berbalut dengan dalih jihad. “Alhamdulillah anak perempuannya masih hidup,” ucap Aman yang duduk di kursi pesakitan.

Aman menegaskan, dua rentetan teror bom bunuh diri itu dilakukan oleh pihak-pihak yang sakit jiwa dan frustasi dalam kehidupan dewasa ini.

“Dua kejadian di Surabaya itu saya katakan orang yang lakukan, merestui atau mengajarkan atau menamakan jihad adalah orang yang sakit jiwanya dan frustasi dari kehidupan. Islam lepas dari tindakan semacam itu,” tutur Aman.

(Baca Juga: Kesaksian Briptu Dimas yang Selamat dari Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya)

(fid)