Pertama di Sumatera, Pembangunan Gedung Baru Mapolda Riau Gunakan Pondasi Ramah Gempa

Pekanbaru (Inforiau.ID) – Pembangunan gedung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau setinggi enam lantai yang berlokasi di komplek Sekolah Polisi Negara (SPN) Jalan Pattimura, Kota Pekanbaru telah dimulai sejak Senin, 2 April 2018 lalu, peletakan batu pertama dilakukan oleh Kapolda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang.

Menariknya, pembangunan pondasi gedung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau ini menggunakan pondasi ramah gempa, yakni pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) yang merupakan penyempurnaan dari Kontruksi Sarang Laba-laba (KSLL).

Kontruksi Sarang Laba-laba (KSLL)) merupakan temuan anak bangsa yakni olehIr. Ryantori dan Ir. Sutjipto pada tahun 1976, pada tahun 2014 dilakukan penyempurnaan dan pembaharuan yang kemudian atas usul dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diganti namanya dengan Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) dan sertifikat paten terbit pada tahun 2016.

Pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) merupakan sistem pondasi bangunan bawah yang kokoh dan ekonomis, dengan memamfaatkan tanah permukaan sebagai bagian dari struktur pondasi.

Di Sumatera, pembangunan  gedung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau merupakan yang pertama menggunakan teknologi pondasi ramah gempa Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal, ini disampaikan oleh Ir. Puguh Iryantoro selaku direktur operasonal PT. Ciptaa Anugrah Indotama.

Pengerjaan pondasi direncanakan selama 100 hari, Alhamdulillah, sesuai rencana pondasi telah selesai sebelum lebaran yang lalu ungkap Ir. Puguh Iryantoro yang juga selaku wakil ketua Badan Pengurus Pusat Gabungan Rekanan Kontruksi Indonesia (BPP GARANSI).

Pengguanaan Pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) sebenarnya bukan pilihan pertama, pada mulanya pondasi bor pile dan scun pile dijadikan pilihan namun adanya pertimbangan dari tenaga ahli yakni mengenai struktur tanah yang tidak cocok dan juga soal biaya penggunaan teknologi bor pile dan scun pile yang lebih tinggi, akhirnya Dinas PUPR Provinsi Riau mencari teknologi alternatif, setelah mengamati dan mencermati kemudian ditemukanlah teknologi  Pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) dan dipilih untuk kontruksi pondasi.

Selain kecocokan dengan struktur tanah, biaya yang dikeluarkan juga lebih ekonomis dan efesien,  yang lebih penting keandalan bangunan khususnya pondasi sangat diutamakan disampaikan oleh Syafri Afis,MT selaku  PPTK Pembangunan Mapolda riau.

Ditambahkan oleh Syafri Afis Selain alasan diatas , kelebihan dari teknologi pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) adalah mengenai penghematan waktu pengerjaan, karena dalam pelaksanan pondasi tidak harus menunggu pondasi selesai secara keseluruhan, seperti pondasi bor pile atau scun pile yang harus menyelesaikan seluruhnya kemudian kolom baru bisa dibangun.

Teknologi pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) lebih menghemat tahapan pembangunan.

Syafri Afis juga berharap kedepannya pembangunan gedung-gedung di Riau yang direncakan 3 hingga 8 lantai lebih baik menggunakan pondasi Jaring Rusuk Beton Pasak Vertikal (JRBPV) dikarenakan pondasi lebih diandalkan dan lebih efisien dan ekonomis.

Untuk kendala pembangunan Mapolda Riau sendiri tidak banyak hambatan, hanya masalah cuaca  dan bongkaran gedung lama yang tersisa, sehingga sedikit mengganggu pengerjaan, ini diungkapkan oleh Melky Rumbajan, ST selaku Main Contractor PT. MAM Energindo. (AK)