KOMANDAN pasukan khusus Iran memperingatkan Presiden Donald Trump. Dia mengatakan, jika Amerika Serikat lakukan serangan, makan Iran akan “menghancurkan semua yang dimiliki AS”.
Adalah Mayor Jenderal Qassem Soleimani, ia bersumpah jika Trump memulai perang, Republik Islam akan mengakhirinya, lapor kantor berita Iran, Tasnim.
Sebelumnya Trump mengirim tweet dengan huruf besar memperingatkan presiden Iran untuk “tidak pernah, selamanya” mengancam AS. Terjadi peningkatan ketegangan sejak AS mundur dari kesepakatan Iran tahun 2015.
Mayor Jenderal Soleimani -yang memimpin Kekuatan Quds Pengawal Revolusioner elite Iran- pada hari Kamis, mengatakan, “Sebagai seorang tentara, adalah kewajiban saya untuk menjawab ancaman Anda. Bicara kepada saya, bukan ke presiden [Hassan Rouhani]. Tidak terhormat bagi presiden kami untuk menjawab,” ujarnya.
“Kami di dekat Anda, di mana tempatnya Anda tidak bisa membayangkannya. Mari datang. Kami siap. Jika Anda memulai perang, kami akan mengakhiri perang. Anda tahu perang ini akan menghancurkan semua milik Anda,” tegasnya.
Dia juga menuduh presiden AS menggunakan bahasa “klab malam dan bangsal perjudian”.
Pada hari Minggu, Trump mengirim tweet mengancam presiden Iran. Tetapi dua hari kemudian, saat berbicara dengan kelompok veteran, presiden mengatakan AS “siap melakukan kesepakatan sebenarnya” dengan Iran.
To Iranian President Rouhani: NEVER, EVER THREATEN THE UNITED STATES AGAIN OR YOU WILL SUFFER CONSEQUENCES THE LIKES OF WHICH FEW THROUGHOUT HISTORY HAVE EVER SUFFERED BEFORE. WE ARE NO LONGER A COUNTRY THAT WILL STAND FOR YOUR DEMENTED WORDS OF VIOLENCE & DEATH. BE CAUTIOUS!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 23, 2018
Tweet kemarahan Trump adalah menjawab peringatan Rouhani kepada Amerika.
“Amerika seharusnya mengetahui bahwa perdamaian dengan Iran adalah perdamaian yang sebenarnya, dan perang dengan Iran adalah perang sebenarnya,” katanya sebelumnya, menurut kantor berita pemerintah Iran, Irna.
Pada bulan Mei, Trump mengumumkan AS menarik diri dari kesepakatan nuklir zaman Obama dengan Iran, bertentangan dengan masukan dari sekutu Eropa.
Trump mengatakan kesepakatan Iran “cacat sampai ke intinya”.
Iran membalas dengan menyatakan sedang mempersiapkan pengayaan uranium kembali, yang merupakan inti pembuatan senjata dan energi nuklir.
Washington sekarang menerapkan kembali sanksi kepada minyak dan ekspor pesawat ke Iran serta perdagangan logam berharga disamping sektor-sektor lainnya, meskipun dikecam Inggris, Prancis, Cina, Rusia dan Jerman, yang semuanya menandatangani kesepakatan 2015.
Tetapi terdapat juga berbagai hal lain. AS sangat mencurigai kegiatan Iran di Timur Tengah dan membuat persekutuan dengan Israel dan Arab Saudi, dua negara musuh Iran.
Iran menegaskan program nuklirnya hanya untuk perdamaian dan sejalan dengan kesepakatan tahun 2015 serta telah diverifikasi Badan Tenaga Atom Internasional.
(aky)