Menko Luhut Sebut Kelapa Sawit akan Menjadi Industri Strategis Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan disambut management PT RAPP Wan Mohd Jack Anza, di depan stan pameran PT RAPP di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Kelapa Sawit Indonesia (STTKSI) kawasan Techno Park Pelalawan, Rabu (16/1/2019)

PANGKALAN KERINCI – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, industri kelapa sawit merupakan kekuatan penting bagi Indonesia karena berfungsi sebagai bahan pangan dan energi.

Hal ini disampaikan Menko Luhut saat kunjungan kerja ke Pelalawan di kawasan Techno Park Pelalawan, Riau, Rabu (16/1/2019). Menurutnya, secara ekonomi kelapa sawit memberikan kontribusi besar terhadap penghidupan masyarakat.

Berkaitan dengan itu, Menko Luhut menegaskan, industri sawit telah menjadi industri yang strategis dengan kontribusi besarnya bagi pemasukan negara dan lapangan kerja.

“Produksi kita sekarang 46 juta ton dan kemudian Presiden memerintahkan bagaimana 40 persen yang itu adalah kepemilikan petani-petani kecil,” sebutnya.

Disitu, lanjut Menko Luhut, produksi perhetarnya bisa ditingkatkan dari 2 ton per hektar menjadi 5, 6 atau mungkin 7 ton per hektar.

“Kalau itu dengan bibit yang bagus maka produksi kita bisa dekat 80, 90 bahkan 100 juta ton per tahun dengan luas lahan produksi kira-kira 14 juta hektar,” paparnya.

Terkait harga kelapa sawit, kata Menko Luhut, Presiden telah memutuskan dengan mengambil langkah sehingga  harganya mulai naik. Dengan 33 triliun dana yang tersedia di dana sawit diberikan subsidi kebawah. 

“Jadi presiden itu sangat perhatian dengan petani dan rakyat kecil. Jadi itu bukti, bukan omong-omong saja dan itu dilakukan,” tandasnya.

Menko Luhut mengatakan, Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya dengan sumber minyak dan kelapa sawit. Ia meyakinkan, kelapa sawit di Pelalawan akan menjadi industri yang sangat strategis buat Indonesia.