Kadisparpora Meranti Tegaskan Iven Perang Air Bukan Ritual Agama

Kepala Disparpora Kepulauan Meranti Rizki Hidayat SStp, MSi didampingi Kepala Bidang Pariwisata, Indra Yuni SH saat konferensi Pers, Senin (21/1/2019) siang.

SELATPANJANG – Kepala Disparpora Kepulauan Meranti Rizki Hidayat SStp MSi, menegaskan bahwa Iven Perang Air bukan ritual agama melainkan kebiasaan masyarakat saat menyambut hari-hari besar.

“Iven Perang Air bukan ritual agama, ini murni dari kebiasaan masyarakat kita di Meranti saat menyambut hari-hari besar,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti Rizki Hidayat SStp, MSi didampingi Kepala Bidang Pariwisata, Indra Yuni SH saat konferensi Pers, Senin (21/1/2019) siang.

Dijelaskan Rizki, ivent Perang Air  yang digelar bertepatan pada hari raya Imlek dapat memberikan output positif bagi perkembangan pariwisata di Kepulauan Meranti. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan tingginya angka perputaran uang di masyarakat serta menggairahkan industri pariwisata di Meranti yang memang terus digaungkan pemerintah daerah.

“Jika pariwisata kita maju, maka efeknya langsung bisa dirasakan masyarakat. Pelancong yang datang ke Meranti kan juga perlu belanja dan transportasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata, Indra Yuni SH mengatakan untuk mensukseskan event ini pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi serta menyamakan persepsi kepada semua pihak.

Selanjutnya, kata Indra Yuni target capaian yang akan diraih setelah rekor MURI adalah 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia.

“Saat ini Festival Perang Air masuk kedalam kalender pariwisata Cros Border atau berada di lapis kedua. Selanjutnya kita akan menargetkan akan masuk kedalam Calendar of Event,” kata Indra Yuni.

Ditambahkan Indra Yuni, untuk masuk kedalam tahap selanjutnya bukan tanpa alasan, karena event ini sudah mendapatkan dukungan dari Propinsi dan Kementrian Pariwisata.

Selanjutnya, kata Indra Yuni lagi, untuk masuk kedalam Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia (WI) harus melalui kurasi yang ketat. Event daerah yang masuk dalam daftar tersebut menjadi prioritas Kemenpar untuk menjaring lebih banyak wisatawan.

“Kepulauan Meranti termasuk daerah yang paling konsisten menggelar event itu. Terlebih, semuanya dikemas dengan apik yang berpotensi mendatangkan wisatawan,” ungkapnya.