
PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau semakin membuat sesak pernafasan. Sore ini, Selasa (26/2/2019) pukul 16.00 WIB, berdasarkan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tercatat 32 titik panas di Riau.
Titik panas terbanyak sore ini dengan keakuratan diatas 50 persen terbanyak di Kota Dumai 12 titik, disusul Kabupaten Bengkalis 6 titik, Pelalawan 5 titik, Rokan Hilir 5 titik, Siak 2 titik, dan masing-masing di Kepulauan Meranti, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir 1 titik.
Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno kepada GoRiau.com. Keakuratan diatas 70 persen di Kabupaten Bengkalis 5 titik, Kota Dumai 3 titik, Pelalawan 3 titik dan di Rokan Hilir serta Siak masing-masing 1 titik.
“Untuk jarak pandang masih aman, Kota Pekanbaru dan Dumai 10 kilometer. Sementara Pelalawan 9 kilometer dan Rengat 8 kilometer,” kata Sukisno.
Sedangkan berdasarkan alat Indeks Standar Pemcemaran Udara (ISPU) PT Chevron Pacific Indonesia, kualitas udara hari ini di Duri Field pukul 14.10 WIB Polutan Indeks Standar (PSI) dilevel 102 psi. Sementara pukul 17.25 WIB hari ini, untuk Duri Camp dilevel 113 psi, Kota Dumai 145 psi.
Dimana 2.488 warga di tiga daerah Riau terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat karhutla. Paling banyak terjadi di Kota Dumai, sebab posisi kebakaran lahan paling parah terjadi di Pulau Rupat (Kabupaten Bengkalis). Arah angin menghembuskan kabut asap ke Kota Dumai.
“Di Dumai, sampai hari ini terserang penyakit ISPA sebanyak 2.199 orang, pneumonia 7, asma 52, iritasi mata 58, iritasi kulit 28,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliati Nazir.
Sedangkan di Kabupaten Bengkalis, yang terkena ISPA sebanyak 247 orang, asma 15, pneumonia 4, iritasi mata 24, iritasi kulit 13. Di Rokan Hilir, ISPA sebanyak 42, asma 4, iritasi mata 8, kulit 16. Mimi belum merinci penyakit yang diderita warga untuk di daerah lainnya. Saat ini sejumlah tim medis dikirim ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai atas perintah Gubernur Riau, Syamsuar.
“Masker dan obat-obatan kita kirim ke daerah yang terpapar kabut asap, beserta tim medis,” kata Syamsuar.
Sementara itu, luas lahan yang terbakar bertambah menjadi 1.136 hektare, dan paling parah terjadi di Pulau Rupat. Alat berat dikerahkan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edward Sanger, mengatakan, lokasi kebakaran paling parah terjadi di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Riau. Sejak awal Januari 2019, lokasi tersebut belum berhasil dipadamkan, karena sumber air untuk upaya pemadaman sulit dijangkau.
“Saat ini luas lahan terbakar mencapai 1.136 hektare. Kebakaran hutan semakin meluas di Kelurahan Teluk Lecah Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau sekitar 55 ha, serta beberapa daerah lainnya,” kata Edward.
Selain itu, kebakaran lahan hari ini juga bertambah di Kelurahan Pergam 10 ha, Desa Jangkang ada 5 ha, Desa Bantan 1,5, Desa Kuala Terusan 3 ha, Bangsal Aceh 2 ha, Mundam 2 ha, Air Hitam Pekanbaru 3,5 ha, Mumugo Rohil 15 ha, Sei Danai Inhil 38 ha.
Edwar menjelaskan, rekapitulasi luas lahan terbakar di berberapa daerah Riau sejak awal Januari hingga saat ini paling luas di Bengkalis yaitu 817 ha. Di Rokan Hilir 132 ha, Dumai 60 ha, Kepulauan Meranti 20,4 ha, Pekanbaru 21,01 ha, Siak 30 ha, Indragiri Hilir 38 ha, serta Kampar 15 ha.
“Daerah yang masih terjadi kebakaran lahan di Dumai dan Bengkalis, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Pekanbaru. Sementara untuk daerah lain apinya sudah padam,” kata Edwar.
Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto mengatakan, pihaknya mengerahkan sejumlah personelnya ke Rupat bersama tim gabungan TNI, Manggala Agni, BPBD, Damkar, Camat, Kepala Desa dan masyarakat sekitar.
“Kita juga dibantu personel Forest Proteksion PT Sumatera Riang Lestari di Rupat, yang diturunkan 182 orang dengan peralatan lengkap. Termasuk beberapa alat berat untuk pembuatan sekat bakar agar api tidak merembet ke lahan lainnya,” kata AKBP Yusup.
Yusup mengaku terus melakukan kordinasi bersama pimpinan tim RPK di lapangan dalam melakukan pemadaman kebakaran lahan bersama-sama di Rupat.