Begini Kronologis Pembunuhan Berencana Karyawan PT Survayor Indonesia yang Dilakoni Istri Sendiri

Duri, Riau50 Dilihat

DURI – Pembunuhan Salman, Minggu (13/5/2019) dini hari murni direncanakan oleh istrinya sendiri yang sakit hati karena kerap mendapat kekerasan fisik oleh Salman yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di PT Survayor Indonesia.

Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto melalui Kapolsek Mandau, Kompol Ricky Ricardo SIK mengatakan awalnya istri korban berinisial RI ini ingin menggunakan jasa dukun untuk menyantet suaminya. 

banner 300x250

Pelaku HN merupakan Dukun yang dipakai RI, rekomendasi dari selingkuhannya yang bernama Anel. Mulanya HN memberikan perasan jerut purut kepada RI dengan maksud agar suaminya terkena efek dari santet tersebut.

Namun setelah 2 hari anjuran dari HN tidak mempan. Karena tidak puas RI mendatangi rumah HN dan menanyakan kenapa santetnya tidak manjur. Tidak ingin berlama-lama, RI meminta HN untuk membunuh suaminya.

“Awalnya HN ini menolak, tapi awal puasa kemarin RI kembali menghubungi HN untuk meminta agar suaminya segera dibunuh. Lalu muncul penawaran dari HN mau cepat atau lambat. Dan HN minta bayarannya Rp25 juta,” sebut Kapolsek.

Masih dikatakan Kapolsek, RI satang bersama AV saat melakukan negosiasi harga dari Rp25 juta menjadi Rp10 juta. Lalu HN mendapat uang pangkal Rp3 juta dan sisanya akan dibayarkan jika BPJS Kematian suaminya sudah keluar.

“Jadi uang 3 juta rupiah yang dibayarkan itu merupakan uang hasil penjualan emas yang dilaporkan hilang saat peristiwa pembunuhan terjadi. Setelah itu RI mengajak HN ke rumahnya untuk mengecek keadaan rumah dengan maksud melakukan survei tempat eksekusi,” papar Kompol Ricky Ricardo.

RI kembali memastikan kapan HN bisa membunuh suaminya, hingga akhirnya sepakat tanggal 12 Mei 2019 pukul 21.00 WIB. HN dan AV masih menunggu kabar dari RI kapan suaminya pulang dan tertidur lelap di kamar.

“Minggu (13/5/2019) sekitar pukul 03.30 WIB RI menelpon HN dan AV untuk segera datang ke rumahnya. Rencana awal pelaku hanya mencekik korban, berubah menggunakan benda keras yaitu baru gilingan cabe. Korban yang terlelap tidur itu dipukuli kepalanya sebanyak 3 kali hingga korban meronta dan meraung kesakitan. HN langsung menutup muka korban dengan bantal dan menusuk bahu kanan dan kiri korban yang masih tetap meronta-ronta,” ungkap Kapolsek.

Begitu korban terdiam, pelaku menganggap korbam sudah meninggal dan pelaku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara sang istri yang merupakan otak dari pembunuhan itu melihat dari pintu kamar apa yang dilakukan HN.

“Peran AV di sini mengamankan anak korban agar tidak berteriak. Dan ternyata Korban masih meronta, HN kembali masuk ke kamar dan memukul korban sebanyak 2 kali hingga menusuk perut korban. Setelah pasti meninggal baru HN meninggalkan rumah korban. HN membuang pisau tersebut ke semak,” sebutnya.