BANGKINANG – Terhentinya pembangunan jembatan Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau sangat mengecewakan warga setempat.
Sebelumnya, warga sempat berharap pembangunan jembatan cepat selesai hingga bisa digunakan untuk melancarkan arus mobilitas dari dan ke seberang Desa Tanjung Berulak.
“Kita sangat kecewa pembangunan jembatan ini terhenti. Kita berharap pembangunannya bisa dilanjutkan lagi oleh Pemerintah Kabupaten Kampar,” ucap Irwan, warga setempat kepada wartawan, Selasa (25/6).
Warga menduga terhentinya pembangunan jembatan ini ada kaitannya dengan meninggalnya Almarhum Bupati Kampar, Aziz Zaenal.
“Kalau seandainya Almarhum masih hidup mungkin kami sudah bisa melalui jembatan ini. Tapi sayang amarhum telah pergi ke pangkuan ilahi,” lirih salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi proyek.
Masih kata warga, jika saja jembatan ini rampung aktivitas ekonomi akan semakin menggeliat di wilayah itu. Bagi ibu satu anak ini, putrinya juga akan semakin leluasa berkunjung ke rumah neneknya yang berada di seberang, tepatnya di Desa Sungai Jalau.
“Jembatan belum jadi, anak masih jauh memutar kalau mau ke rumah nenek,” ujar warga ini sambil mencium putrinya yang masih balita.
Berdasarkan keterangan warga, Almarhum Aziz Zaenal sempat meninjau proses pembangunan jembatan seminggu sebelum ia jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia menghadap ilahi robbi untuk selama-lamanya.
Masih menurut warga yang kami temui di sekitar lokasi proyek, pada saat kampanye Pemilukada Kampar 2017 lalu, Amarhum Aziz Zaenal menjanjikan, jika ia terpilih jadi bupati, akan mendirikan jembatan ini untuk masyarakat.
“Alhamdulillah Almarhum menunaikan janjinya. Tapi Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang Almarhum, jembatan belum selesai, ia pun meninggal dunia. Semoga jembatan ini tetap bisa cepat selesai pembangunannya walau Almarhum Tak ada lagi bersama kita,” ujar dia lagi.
Dihubungi melalui selulernya, Kepala Desa Tanjung Berulak, Adrian STP, berharap, pembangunan jembatan ini dapat dilanjutkan kembali.
Sebab kata dia, sangat banyak warga yang akan memanfaatkan jembatan ini untuk mobilitas sosial dan ekonomi. Kata Adrian, warga desa yang dipimpinnya saja ada sekitar 600 KKÂ lebih yang akan lalu-lalang di jembatan ini. Belum lagi warga beberapa desa di seberang seperti Desa Sungai Jalau, Desa Sawah, Desa Sentul dan beberapa desa lainnya juga akan sangat bergantung pada jembatan ini nantinya.
“Sangat banyak warga yang akan mengambil manfaat sosial dan ekonomi jika jembatan ini rampung nantinya. Sebab rakit penyeberangan sudah rusak,” terang Adrian.
Adrian dan masyarakat berharap pada tahun 2020 mendatang pembangunan jembatan ini dapat dilanjutkan kembali oleh Pemda Kampar.
“Mudah mudahan tahun 2020 bisa dilanjutkan kembali. Kita juga sudah sampaikan aspirasi warga kepada para anggota dewan,” ungkap Adrian.
Dari papan informasi proyek tertulis, nilai pembangunan jembatan ini adalah sebesar 17 miliar 129 juta lebih. Adapun waktu pengerjaannya selama 210 hari. Dianggarkan pada APBD Tahun 2018 dan dikerjakan oleh PT Arsyi Citra Kamato dan PT Tiga Pilar Sejati (KSO).
Nama PT Konsultan Pengawas adalah PT Bina Cipta Jaya Sejati Konsultan. Disebutkan, masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.