Harimau Sumatera Keluar Habitat Diduga Akibat Kebakaran Hutan

PEKANBARU – Harimau sumatera keluar dari habitatnya dan terjebak di Kampung Minas Barat, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Rabu (7/8). Lokasi itu berada di penampungan minyak dari sumur, Gathering Station (GS) 5 milik PT Chevron Pacivic Indonesia (CPI).

Menurut Habitat Conectifity Managenent Coordinator, WWF Sumatera Tengah, Febri Anggriawan mengtakan, keluarnya harimau sumatera itu diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sekitaran daerah tersebut. 

banner 300x250

“Kita menduga bisa jadi karena kebakaran hutan dan lahan,” ujar Febri.

Namun, febri menilai ada factor lain yang membuat si belang raja hutan itu muncul ke lokasi dekat pemukiman masyarakat. Menurut Febri, harimau juga bisa berpindah mencari teritori atau areal baru.

“Harimau memiliki wilayah jelajah yang luas yang mencapai 40 kilometer. Selain kebakaran lahan, ancaman lain yang terjadi misalnya alih fungsi habitat dan perburuan satwa,” kata Febri.

Febri menyebutkan, kemunculan harimau di pemukiman masyarakat memang jarang terjadi. Berbeda dengan gajah di Riau, yang sering muncul dan terlihat oleh manusia. 

“Gajah sering muncul dan terlihat di pemukiman masyarakat, sehingga dilaporkan sebagai konflik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono mengatakan, harimau yang muncul dan berhasil diabadikan videonya oleh karyawan CPI itu diduga berasal dari empat kawasan konservasi yang ada di Riau. Wilayah jelajahnya mencakup Suaka Margasatwa Balai Raja, Giam Siak Kecil, Bukit Batu dan Taman Nasional Zamrud.

Pada Selasa (6/8) kemarin, daerah Kabupaten Siak yang merupakan berdekatan dengan habitat gajah terjadi kebakaran lahan. Kabut asap menyebar kemana-mana, dan diduga mengganggu habitat gajah.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, kebakaran lahan di Siak masih terjadi hingga saat ini. Petugas gabungan dari TNI Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api masih berjibaku melakukan pemadaman. “Petugas gabungan masih melakukan pemadaman dan pendinginan di areal lahan yang terbakar,” kata Edwar.

Lahan terbakar di Kabupaten Siak yaitun  di Desa Mempura Hulu, seluas 2 hektare. Desa Sei Betung, Kabupaten Siak seluas 1 ha. Di jalan Waja Wangsa dekat PT Cosmic Desa Kampung Tualang, Kabupaten Siak seluas 1 ha. Di Desa Rawa Air Putih, Kabupaten Siak seluas 1 ha. Dan terakhir di Km 87 Objek vital Taman Nasional Zamrud kawasan Hutan Lindung, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak bertambah terbakar hingga 0,15 ha. (gs1)