Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat berusaha patuh untuk menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19. Namun ada juga sebagian orang yang tak peduli dengan aturan jaga jarak, dan cenderung melawan.
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan, individu yang sengaja mengabaikan protokol kesehatan, salah satunya tak peduli jaga jarak adalah ciri-ciri psikopat.
Psikopat cenderung mengabaikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Mereka juga tak peduli penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
“Selain kelompok masyarakat yang tak mau jaga jarak, sifat psikopat itu juga ada pada mereka yang batuk sembarangan, meludah sembarangan, dan kasus ekstremnya menjilat gagang pintu di depan umum sebagai bentuk pemberontakan anti-jaga jarak,” terang Penulis Studi dan Direktur Laboratorium Kepribadian di Whitman College di Walla Walla Washington, Pavel S. Blagov.
Dilansir dari Readers Digest, psikopat cenderung tidak peduli terhadap sesuatu yang terjadi pada orang lain. Makanya tak heran jika mereka tak peduli dengan jaga jarak dan penularan Covid-19 sebab mereka cenderung tak punya empati.
Baca juga: Potret Cantik Reisa Broto Asmoro Kenakan Seragam Dokter
Meskipun diyakini bahwa psikopat tidak bisa berempati dengan seseorang, sebuah studi tahun 2013 mempelajari aktivitas otak dari berbagai pelaku psikopat kekerasan dan menemukan bahwa daerah otak yang terkait dengan penderitaan orang lain dapat diaktifkan dan dinonaktifkan.
Fakta ini menunjukkan bahwa para psikopat juga mampu merayu, memikat dan bahkan memanipulasi orang lain.
(DRM)