Bantan, (Inforiau.ID) – Kecewa dengan pemerintah setempat akibat jalan yang tidak kunjungi diperbaiki, pemuda Simpang Sirap melakukan penanaman pohon pisang di jalan yang berlubang, Sabtu (20/6).
Dibangun pada tahun 2008 silam, jalan penghubung antara kecamatan Bantan dengan kecamatan Bengkalis (Desa Tameran) serta penghubung antara desa Berancah Dengan desa Ulupulau ini sudah sangat memperhatinkan kondisinya.
Jalan tersebut dulunya merupakan jalur alternatif sebelum jembatan sungai liung dibangun. Banyak masyarakat yang berasal dari desa Bantan Tengah, Bantan Air, Muntai dll melewati jalan ini akibat air pasang. Hingga saat ini jalan tersebut banyak dilalui oleh kendaran yang membawa hasil pertanian masyarakat ke ibukota kecamatan.
“ini dulunya jalan alternatif sebelum jembatan sungai liung dibangun, tapi saat ini tidak diperhatikan sama sekali oleh pemerintah setempat”ungkap pemuda Simpang Sirap.
Kami kecewa dengan pemerintah, kondisi jalan yang sudah sangat memperhatinkan ini belum juga di lakukan perbaikan. Banyak lubang di sepanjang jalan membuat kondisi jalan tergenang air, sebagaian lubang juga berlumpur. Ini dapat menghambat roda perekonomian masyarakat.
“kondisinya sudah sangat memperhatinkan sekali, kegiatan masyarakat menjadi terganggu. Seperti terjadi 2 hari yang lewat ada mobil yang terjebak dalam lubang tersebut”lanjutnya.
Mereka mengharapkan agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan tersebut, jangan sampai ada yang menjadi korban. Jalan tersebut beberapa waktu yang lalu telah dilakukan penimbusan, tetapi hanya berupa batu bata pecahan, sehingga saat musim hujan seperti ini mencair menjadi lumpur.
“sebelum ada korban, kami mengharapkan agar jalan ini di perbaiki”tutupnya. (4ndo)