Dapat Beasiswa dari Pemprov Riau, Gharim Musala Ini Jadi Pemuncak Yudisium Fasilkom Unilak

PEKANBARU – Semangat juang dalam menempuh pendidikan dan mimpi untuk meraih gelar sarjana di tunjukkan oleh Edi Kurniawan, putra asal Pulau Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, ini berhasil menjadi pemuncak yudisium Fasilkom Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Gemuruh tepuk tangan menggema saat namanya menjadi yang pertama dipanggil maju ke depan panggung untuk disematkan gelar oleh dekan Fasilkom Fajrizal, SP, MKom, dalam sidang senat terbuka Yudisium XX Fakultas ilmu komputer Unilak di Hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis(23/7/2020).

Dengan menggunakan baju Melayu lengkap dengan songket dan tanjak, Edi tampak bahagia saat pihak Fakultas memberikan penghargaan pemuncak kepadanya.

Untuk diketahui, Edi Kurniawan menempuh pendidikan selama 3 tahun 6 bulan di Unilak. Memilih jurusan Teknik Informatika Fakultas ilmu komputer ia meraih IPK nyaris sempurna, 3, 94.

Ditemui usai yudisium, dirinya mengatakan, tidak menyangka bisa jadi pemuncak yudisium.

“Sejak awal kuliah saya tidak menargetkan dan hanya fokus belajar. Gelar ini saya persembahkan untuk orang tua saya,” ujar alumni SMA Pemda Pranggas ini.

Dijelaskannya selama kuliah dirinya jauh dari orang tua yang tinggal di Kepulauan Meranti. Yang mana, ayahnya sebagai petani, dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

“Sejak awal kuliah saya tinggal di musala Umar bin Khattab sebagai gharim musala. Dan alhamdulillah selama kuliah saya mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Sejak awal tidak ingin membebani orang tua,” ujarnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemprov Riau yang memberikan beasiswa, ke Unilak, dan dosen dosen fakultas,” ucapnya.

Diceritakan Edi, selama kuliah di Unilak, dosen-dosennya sangat membantu terlebih saat menyelesaikan tugas akhir. “Kebiasaan saya sejak kuliah selalu belajar setiap salat subuh dan setelah maghrib, walaupun cuma sebentar tapi saya lakukan terus menerus,” ujarnya.

Sementara itu, pemuncak Yudisium dari program studi sistem informasi diraih oleh Irma HF Panjaitan  dengan IPK 3.89. Di yudisium ini diikuti oleh 75 orang dengan rincian jurusan teknik informatika 49 orang dan sistem informasi 26 orang.

Rektor Unilak, Dr Junaidi, SS, MHum mengucapkan selamat kepada 75 mahasiswa Fasilkom yang meraih gelar sarjana. Gelar sarjana komputer dirasakan sangat tepat di masa ini, di masa Covid 19 perkembangan teknologi begitu cepat.

“Kami mendoakan lulusan berkarir baik, dan bagi yang belum kerja  mendapatkan kerja. Carilah dan baca peluang peluang yang bisa dikerjakan, yang penting jangan menyerang, setiap krisis ada kesempatan, saya yakin lulusan Fasilkom Unilak mampu bersaing di dunia kerja. Di saat ini, dunia digital begitu cepat, dan dimasa Covid kita bisa rasakan dunia digital masuk ke segala ruang ruang, ada seminar online, rapat online, dan lain lain,” ujar Rektor. 

Dijelaskan rektor bahwa dalam bekerja yang membedakan setiap lulusan adalah etos kerja, personaliti (karakter), daya saing. Maka dari itu melakukan pekerjaan harus dengan semangat pantang menyerah, daya juang tinggi, totalitas. Personaliti ini akan berkaitan etika bertutur kata, etika berpakaian, akhlak, kesantunan. Dan terakhir harus tekun. Ketekunan akan membuat hasil dan kesuksesan.

Hadir dalam pelaksanaan yudisium XX ini jajaran wakil dekan Fasilkom, kaprodi, dosen, alumni dan mitra Fakultas. Sebelum pelaksanaan acara dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, dan seluruh undangan wajib menggunakan masker. (rls)