Wakil Ketua DPRD Pelalawan Kritisi Kinerja Bupati, Serapan Anggaran Masih Minim

Pelalawan, Riau66 Dilihat

PANGKALAN KERINCI – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan, Syafrizal SE, menyampaikan kritik kepada Bupati Pelalawan, HM Harris terkait tingkat resapan anggaran yang dinilai masih minim.

Syafrizal mempertanyakan rendahnya serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hingga akhir bulan Juli, pada semester kedua ini.

banner 300x250

“Masih sangat rendahnya serapan APBD ini, artinya bupati dalam memanagement OPD yang ada sangat lemah. Termasuk panitia lelang,” ujarnya, kepada GoRiau.

Apalagi, kata politisi PDIP ini, akhir-akhir ini persoalan di Dinas PUPR berlarut-larut tak kunjung selesai dalam nenetapkan kepala dinasnya. Hal ini berakibat pada terkendalanya pelaksanaan program yang sudah ada.

“Tapi syukurlah, sekarang sudah ada Pelaksana Tugas (Plt) kepala dinasnya. Untuk itu kita minta bupati menggesa serapan anggaran yang masih minim ini,” katanya.

Diungkapkan Syafrizal, hingga sekarang Bupati Pelalawan juga belum menyerahkan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) ke DPRD Pelalawan.

“Sampai hari ini, bupati belum juga ada menyerahkan KUA-PPAS APBD Perubahan. Semestinya ini sudah harus diserahkan agar segera dibahas,” imbuhnya.

Diberitakan GoRiau sebelumnya, melewati semester pertama tahun ini, kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Pelalawan belum begitu terlihat.

Hal ini terlihat dari realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pelalawan tahun anggaran 2020 belum disebut membanggakan.

Sebab, angka realisasi keuangan dan fisik dari APBD Pelalawan masih jauh dibawah 50 persen, meski sudah memasuki akhir bulan Juli.

Berdasarakan data Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pelalawan, Senin (27/7/2020), realisasi APBD Pelalawan masih sangat rendah. APBD tahun ini Rp 1,5 triliun.

“Realisasi APBD sampai dengan 27 Juli, untuk pendapatan sebesar Rp 651 miliar atau 46,02 persen,” sebut Kepala BPKAD Kabupaten Pelalawan, Devidson Saharuddin, kepada GoRiau.

Lanjut dia menyebutkan, sedangkan untuk realisasi belanja sebesar Rp 538 miliar atau 35,15 persen. Pemkab masih mempunyai tugas untuk merealisasikan APBD tetsebut.

“Penyebab rendahnya serapan, karena untuk proyek fisik ini memang baru mau berjalan,” tandasnya.*