SELATPANJANG – Ruang terbuka hijau (RTH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti yang dibangun diarea 1,5 hektar resmi dibuka untuk umum. Pembangunan memakan waktu selama lebih dari dua tahun itu diresmikan pada Selasa (18/8/2020) siang, bertempat di Jalan Dorak, Selatpanjang.
Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, dihadiri Ketua LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Sri Muzamil Baharudin, MKA LAMR, H Ridwan Hasan, Sekda Kepulauan Meranti, Bambang Suprianto SE MM, Kepala DLH Kepulauan Meranti, Irmansyah, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah, Danramil 02/Tebingtinggi, Mayor Arm Bismi Tambunan, serta pihak terkait lainnya.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi mengungkapkan bahwa taman ini dibangun pada tahun 2018 dan baru bisa diresmikan pada pertengahan tahun 2020. Artinya memakan waktu lebih dari dua tahun.
“Ternyata untuk menumbuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak itu bukan perkara yang mudah, taman ini sudah dibangun dengan susah payah oleh rekan-rekan dari DLH. Dimana tumbuhan yang ada sekarang ini sudah berganti-ganti ditanami kembali karena ditanam dia tidak hidup, ditanam dia mati dan diganti berulang-ulang,” ungkap Irwan.
Dijelaskan Irwan, taman ini baru bisa diresmikan dikarenakan taman ini juga harus dilakukan penimbunan tanah yang cukup tinggi sekitar 1 meter. Kemudian pematangan membutuhkan waktu satu tahun baru bisa padat, ditambah lagi dengan penimbunan tanah hitam sehingga satu tahun pertama itu hampir tidak bisa menanam apa-apa diruang terbuka hijau ini.
“Tumbuh-tumbuhan yang ada di taman ini itu sebagian besarnya didatangkan dari Bogor dan dari Bali, jadi ini bukan taman yang main-main. Walaupun mungkin hari ini kita mungkin belum melihat bagaimana bentuk bunga atau daun yang akan mekar, tapi insyaallah mungkin setahun kedepan kita akan menyaksikan yang namanya pohon tabibuya,” jelasnya.
Untuk itu kata Irwan, partisipasi, kerjasama dari seluruh masyarakat sangat diharapkan. Kalau tidak bisa menambahkan pohon yang ada jangan sampai membuat pohon-pohon yang ada di tanan tersebut sampai rusak.
“Jadi peran serta masyarakat semuanya, peran aktif generasi muda yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti sangat diharapkan untuk menjaga dan melestarikan taman ini,” harapnya.
Dibeberkan Irwan, taman ini dibangun dimaksudkan untuk semakin menonjolkan lembaga adat sebagai ikon budaya Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Kenapa taman yang pertama di Kabupaten Kepulauan Meranti dibangun di pelataran gedung LAMR, ini juga dimaksudkan dalam rangka mensosialisasikan lembaga adat melayu ini ditengah-tengah masyarakat terutama ditengah kalangan generasi muda kita,” bebernya.
Menurut Irwan, tidak mengharapkan generasi muda akan tumbuh sebagai generasi penerus yang tidak faham dengan adat istiadat di tempatnya dan tidak bisa mencintai hasil karya leluhurnya.
“Oleh karena itulah taman yang pertama ini dibangun di pelataran LAMR dengan harapan memperkenalkan lembaga adat melayu ditengah-tengah generasi muda di Kabupaten Kepulauan Meranti,” katanya.
Kemudian, sambung Irwan, di taman itu ini juga dibangun foodcourt, yang mana food court ini khusus diperuntukkan untuk display masakan sagu dan secara khusus diberikan kewenangan kepada lembaga adat untuk mengelolanya.
“Kami harapkan dengan pembangunan foodcourt tersebut ini juga semakin terus mengedepankan peran lembaga adat dalam rangka ikut semakin menguatkan yang diantaranya adalah sagu. Mudah-mudahan dengan hadirnya RTH LAMR ini kami berharap kiranya ini akan semakin bisa memberikan kenyamanan kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat yang ada di kota Selatpanjang ini, dan kami berharap taman ini dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin,” pungkasnya.