PEKANBARU – Mustahik Binaan IZI Riau melaunching program tabungan kurban. Yang mana, tabungan kurban ini merupakan sebuah usaha dari para peserta pembinaan mustahik untuk mewujudkan keinginan berqurban dengan menabung setiap pekannya.
Kepala Perwakilan IZI Riau, Abu Daud mengatakan, bahwa dengan sistem menabung, semua orang dapat berkurban.
“Sekarang kita bisa melihat bahwa dengan zakat bisa memberdayakan kaum dhuafa. Melalui program-program pemberdayaan ekonomi (KUMM), IZI berhasil memberdayakan ibu-ibu yang sebelumnya punya kendala ekonomi,” kata Abu Daud di Pekanbaru, Senin (24/8/2020).
Tahun ini, lanjut Abu, dengan adanya program tabungan kurban, para ibu-ibu mustahik sangat bersemangat sekali mengikuti program tersebut, dengan nyicil perbulan membuat mereka tidak keberatan untuk ber-qurban.
“Harapannya melalui program ini mengajarkan kepada kita semua bahwa untuk melakukan kebaikan dan menolong orang lain tidak mesti menunggu kita mampu, tapi bisa dilakukan sesuai kadar kemampuan kita,” ujarnya.
Abu menambahkan, bahwa selain sebagai ibadah, kurban juga sebagai tanda cinta kepada sesama melalui berbagi. Daging kurban ini nanti akan diolah menjadi Kurban Abon.
Seperti penjelasan Staff EKZ Hernis Pohan, bahwa Qurban abon adalah salah satu produk qurban olahan yang dibuat oleh IZI sebagai terobosan baru, juga sebagai solusi untuk tetap menikmati hasil olahan daging qurnan dengan mudah dan nikmat.
“Produk ini juga di inisiasi untuk memudahkan para dhuafa khususnya pada masa pandemi seperti ini, dimana abon yang akan disalurkan tidak lagi diolah dan mengeluarkan biaya lebih untuk mengolahnya menjadi makanan karena sudah disajikan sebagai abon yang langsung bisa dinikmati,” kata Hernis Pohan.
Sementara itu, Ustaz Rasyid selaku Dai Pembinaan Mustahik IZI Riau sangat senang dengan perkembangan para mustahik, terlebih dengan keinginan mereka berkurban.
“Tabungan kurban ini merupan ide Ibu-ibu peserta Pembinaan Mustahik sendiri, ketika diusulkan oleh satu orang, yang lain menyetujui,” sebut Ustaz Rasyid.
Walaupun secara ekonomi mereka sederhana, seperti Suwanti jualan gorengan, Anita dan Lina jualan bakso bakar, Eli jualan sarapan pagi, Nurjannah jualan minuman, Nurjannah buka usaha jahit dirumah, Yenni jualan pakaian kerumah-rumah.
“Namun mereka memiliki semangat yang kuat. Maka kita berharap semoga ibu-ibu mutahik binaan IZI Riau ini istiqomah, serta semoga kita mengambil inspirasi bahwa mereka yang memiliki keuangan yang sederhana tapi memiliki semangat berqurban yang tinggi. Harusnya kita yang memikiki harta yang lebih dari mereka lebih semangat lagi untuk berqurban,” ucap Ustaz Rasyid. (rls)