PEKANBARU – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto meninjau langsung lokasi Program Jaga Kampung Polda Riau, yang berada di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (26/8/2020).
Pantauan GoRiau di lapangan, tampak kunjungan Kabaharkam Polri didampingi Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, Gubernur Syamsuar, Danrem 031, Danlanud Roesmin Nurjadin serta Danlanal, dan Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto.
Lokasi Jaga Kampung Polda Riau seluas 8 hektare yang berada di kawasan PT. Salim Ivomas Pratama (SIP). Di lahan itu tampak ditanami kacang panjang, kangkung, jagung, kacang kedelai, bayam, dan berbagai jenis sayuran lainnya.
Tak hanya sekedar meninjau, Kabaharkam Polri juga memberikan sembako, menyerahkan bantuan pertamini untuk masyarakat, dan melepas langsung pengantaran sembako yang dilakukan oleh Babinkamtibmas dan Babinsa di Kecamatan Bagan Sinembah. Selain itu Kabaharkam Polri juga berkesempatan untuk memanen langsung beberapa jenis tanaman.
“Ini sebenarnya program nasional, yang oleh Polda Riau diambil sisi kearifan lokalnya. Sehingga lebih mudah dikenal dan diterima masyarakat. Masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mewujudkan ketangguhan terutama dalam bidang ketahanan pangan,” kata Kabaharkam, Komjen Agus.
Dia pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polda Riau, pemerintah daerah, TNI, dan sejumlah stake holder lainnya. Menurutnya, ketahanan pangan yang ditaja dengan mengelola lahan yang belum termanfaatkan, bisa mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Agar ke depan kebutuhan masyarakat Riau, bisa dipenuhi sendiri. Tanpa harus memasok dari luar daerah, sebagaimana yang selama ini dilakukan.
“Apalagi Provinsi Riau ini posisinya sangat strategis, sehingga harus kita jaga keamanannya, kita jaga produktifitasnya. Mudah-mudahan bisa semakin meningkat dan lebih maju,” ungkap Agus.
Lebih jauh kata Kabaharkam, ditengah situasi pandemi Covid-19 serta ditambah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Provinsi Riau tentunya punya tantangan yang lebih berat.
Ia meyakini, dengan kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat, semua bisa dihadapi dan diatasi. Terlebih kini Polda Riau juga sudah punya aplikasi canggih yang kini menasional untuk memonitor karhutla. Aplikasi itu bernama Dashboard Lancang Kuning Nusantara.
“Sekarang setiap kejadian (karhutla) bisa langsung direspon oleh anggota berdasarkan data aplikasi Lancang Kuning. Oleh Bapak Kapolri sudah diadopsi menjadi aplikasi nasional. Aplikasi ini bisa secara cepat mendeteksi hotspot. Nanti akan diambil tindakan segera oleh personel di lapangan,” urainya.
Terakhir Komjen Agus membeberkan, aplikasi Dashboard Lancang Kuning saat ini juga sudah ditambah fiturnya untuk percepatan penanganan Covid-19.
“Siapa pasien yang terpapar Covid-19, siapa saja yang pernah kontak bisa di-tracing secara aktif,” paparnya.
Terpisah Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan. Program Jaga Kampung sudah dilaksanakan setidaknya oleh 130 Polsek di Bumi Lancang Kuning. Masing-masing Polsek, mengelola setidaknya 2 hektar lahan pertanian yang dikelola kelompok tani.
“Seperti yang hari ini kita lihat di Rokan Hilir, lahannya seluas 8 hektare dikelola oleh salah satu kelompok tani bernama Sastra Parahita Bhayangkara. Didampingi oleh Bhabinkamtibmas di sini. Dikelola oleh sekitar 83 anggotanya. Semuanya diarahkan untuk melakukan penguatan pangan,” ucapnya.
Tentunya semua itu dapat berjalan dengan dukungan pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, Program Jaga Kampung bisa berjalan sukses. Tanpa ada suatu kendala berarti pasca secara resmi dilaunching sejak awal April 2020 lalu.
Ditempat yang sama Gubernur Riau Syamsuar berharap, Program Jaga Kampung ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat yang lain. Supaya manfaatnya bisa dirasakan secara lebih luas lagi.
“Karena kami tahu di Riau masih banyak tanah yang belum dikelola secara produktif, mari dimanfaatkan melalui Program Jaga Kampung ini. Kita harapkan ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan ketahanan pangan. Sehingga Riau terbebas dari kelangkaan pangan,” ulasnya.