PEKANBARU – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Pekanbaru, Sahril mengharapkan siapapun yang akan menjadi Ketua DPD II Golkar Pekanbaru periode 2020-2025 bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
Hal tersebut disampaikan Sahril dalam kata sambutan di pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Pekanbaru, di Hotel Alpha, Minggu (30/8/2020).
Sahril mengakui, pada tahun 2019 silam perolehan suara Golkar di Pekanbaru memang jauh dibawah harapan bahkan merosot dari 7 kursi menjadi 4 kursi.
Bukan bermaksud mencari kambing hitam, Sahril membandingkan perolehan suara Golkar Pekanbaru di tahun 2009 lalu. Dimana, Golkar yang memiliki 12 kursi merosot menjadi 9 kursi.
Padahal, waktu itu Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru adalah kader Golkar yakni Herman Abdullah – Erizal Muluk. Begitu juga dengan Ketua DPRD Pekanbaru-nya, Teguh Pribadi Arsyad.
“Kondisi dinamika politik di tingkat pusat tak menguntungkan kita di daerah. Pusat sangat berpengaruh di daerah. Contohnya tahun 2009 itu Demokrat sangat mendominasi, bahkan mereka bisa menang di Pilwako,” kata Sahril.
Sekali lagi, Sahril menegaskan dirinya tidak sedang mencari pembelaan, namun ia hanya menjelaskan kondisi perpolitikan di Pekanbaru untuk menjadi bahan bagi siapapun yang akan menjadi ketua nantinya.
“Jumlah kursi menurun itu salah saya. Saya minta yang menggantikan saya harus bisa merebut kembali suara Golkar. Saya sampaikan di forum ini, saya tertantang maju lagi karena ingin mengembalikan suara golkar sehingga kader Golkar bisa menjadi Ketua DPRD lagi. Itu janji saya,” jelasnya.