WASHINGTON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson mendesak Korea Utara (Korut) untuk berhenti melakukan pengujian senjata yang terus berlanjut agar memungkinkan kedua negara mengadakan pembicaraan mengenai program nuklir dan rudal Pyongyang.
Sebelumnya Menlu Tillerson menawarkan diri untuk memulai pembicaraan langsung dengan Korut tanpa prasyarat. Namun kini Tillerson kembali mengatakan negara pimpinan Kim Jong-un tersebut harus terlebih dahulu menerima bahwa melepaskan senjata nuklirnya akan menjadi bagian dari negosiasi apa pun.
Namun Gedung Putih menjauhkan diri dari ucapan-ucapan tersebut oleh Tillerson dan mengatakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk negosiasi.
BACA JUGA: Melunak, AS Ajak Korut Berunding Tanpa Prasyarat
“Korut harus kembali ke meja perundingan. Kampanye tekanan harus dan akan berlanjut sampai denuklirisasi tercapai,” kata Tillerson dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai program senjata Korut, dilansir dari Reuters, Sabtu (16/12/2017).
Tillerson juga mendesak China dan Rusia untuk meningkatkan tekanan pada Korut dengan penerapan sanksi PBB. Namun kedua negara mewaspadai gagasan tersebut. Duta besar China untuk PBB, Wu Haitao, mengatakan bahwa semua pihak memang harus menerapkan sanksi PBB. Namun, sanksi sepihak tersebut melemahkan kesatuan DK PBB dan “melukai hak dan kepentingan sah negara lain”. Oleh karena itu sanksi tersebut harus dihapuskan.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Korut untuk PBB, Ja Song Nam, mengatakan bahwa negaranya tidak akan menimbulkan ancaman terhadap negara bagian mana pun, asalkan kepentingannya tidak dilanggar.
BACA JUGA: Menlu Rusia: Korut Ingin Berunding Langsung dengan AS
Ja Song Nam juga menggambarkan sesi DK PBB sebagai tindakan putus asa yang diplot oleh AS karena takut akan kekuatan Korut yang luar biasa yang telah berhasil mencapai tujuan bersejarah yang hebat untuk menyelesaikan kekuatan nuklir.
Sebagaimana diberitakan, Menlu Rex Tillerson menyampaikan sikap Washington yang melunak kepada Korut beberapa waktu lalu. Negeri Paman Sam siap untuk membuka kembali perundingan pelucutan senjata nuklir dengan Korut tanpa prasyarat.
BACA JUGA: Kunjungan Wakil Sekjen PBB ke Korut Hidupkan Asa Mediasi
“Mari bertemu dan berbincang tentang cuaca jika Anda mau. Mari bicara apakah akan jadi perundingan meja kotak atau meja bundar jika itu memang yang Anda mau,” ujar Rex Tillerson dalam sebuah forum kebijakan di Washington.
Pernyataan tersebut seakan mengindikasikan bahwa AS kini sudah jauh lebih melunak. Sebelumnya, AS selalu mengajukan syarat kepada Korut untuk melucuti senjata nuklir mereka terlebih dahulu guna duduk bersama dalam sebuah meja perundingan.
(pai)
(rfa)