JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menyatakan dalam waktu dekat akan meruntuhkan bangunan Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, ia memastikan akan mencari tempat penampungan sementara pedagang dahulu sebelum merobohkannya.
“Loh, kami tata ini karena sudah tahu bahwa Blok G ini bisa dirobohkan beberapa minggu lagi. Dalam hitungan minggu kata Pak Arief (Dirut Pasar Jaya) tadi menyampaikan jika sudah menemukan lahan pengganti maka yang ada di Blok G itu akan mereka runtuhkan,” kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
Pria yang akrab disapa Sandi itu menuturkan, rencana merenovasi kawasan itu sudah ada sejak Tahun 2016. Hal itu karena tempat tersebut dinilai sudah tak layak lagi digunakan untuk berdagang.
“Itu yang kami sampaikan bahwa Blok G itu sudah tidak layak karena sudah dalam keadaan yang mungkin gedungnya sudah tidak memungkinkan untuk mereka menjadi pusat perdagangan. Memang rencana PD Pasar Jaya dari 2016 adalah membangun ulang dan itu akan menjadi bagian bangunan,” imbuhnya.
(Baca Juga: Pemprov DKI Akan Robohkan Pasar Tanah Abang Blok G)
Ia membeberkan kendala pihaknya dalam melakukan renovasi Blok G. Kata dia, ketersediaan lahan yang amat terbatas di Tanah Abang menjadi salah satu alasan Pemprov DKI urung lakukan pembangunan kembali di kawasan tersebut.
“Ya sekitar tiga tahun mereka akan membangun itu. Jadi memang pilihannya hampir enggak ada sementara lahan di sana sangat terbatas gitu. Jadi itu yang tadi kami sampaikan dan alhamdulillah tercapai yah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ke depannya pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di jalanan akan dipindahkan ke dalam Blok G bila renovasi telah selesai. Ia meyakini, Blok G akan ramai dikunjungi karena nantinya akan dibangun dengan skema transit oriented develompent (TOD).
“Kita maunya di Blok G yang baru mereka harus pindah ke sana. Begitu itu dibangun traffic-nya kan mudah-mudahan LRT-nya diizinkan untuk sampai ke sana. LRT sampai ke sana itu dapat traffic-nya juga dan kita sampaikan untuk TOD-nya Kereta Api Indonesia,” pungkasnya.
(erh)