JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani dianugerahi sebagai Menteri Terbaik di dunia dalam acara World Government Summit di Dubai, Emirat Arab. Penghargaan itu langsung diberikan oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammad bin Rashid al-Maktoum pada Minggu 11 Februari 2018. Predikat menteri terbaik merupakan penghargaan global yang diberikan kepada satu menteri dari seluruh negara di dunia setiap tahunnya.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno berharap prestasi itu dampak berdampak positf untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. sebab, kata dia, memasuki tahun politik biasanya sebuah negara mengalami kelesuan ekonomi. Itu karena banyak investor yang ragu untuk menanamkan modalnya ketika seorang menterinya tak dapat meyakinkan mereka.
“Kita ucapkan selamat, dan ikut berbangga dan berbahagia. Kita harapkan ada dampak positif untuk ekonomi kita,” kata Hendrawan saat dihubungi, Selasa (13/2/2018).
(Baca: Jadi Menteri Terbaik di Dunia, Sri Mulyani: Ini Beban Terberat Saya)
Meski sudah mendapuk prestasi yang amat membanggakan tersebut, lanjut Hendrawan, pihaknya tetap mewanti-wanti agar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu tetap menjaga kebijakan fiskal dan ekonomi yang lebih terprediksi.
“Terus menjaga disiplin fiskal dan arah kebijakam ekonomi yang konsisten dan predictable,” imbuhnya.
Menurutnya, posisi Sri Mulyani sebagai ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) harus mampu membangun koordinasi dan sinergitas antar lembaga negara. Hal itu agar tercipta sebuah penguatan di sektor rill dan sektor keuangan yang lebih produktif di Tanah Air.
“ Dalam konteks sebagai Ketua KSSK, harus mampu membangun koordinasi dan sinergi antar lembaga, agar sektor riil bergerak kuat, dan sektor keuangan lebih produktif, inklusif dan kontributif,” pungkasnya.
(Baca juga: Jadi Menteri Terbaik di Dunia, Sri Mulyani Banjir Pujian)
Sekadar informasi, proses seleksi dalam menentukan predikat menteri terbaik dilakukan oleh lembaga infependent Ernst &Young dan diselenggarakan World Government Summit. Presiden Joko Widodo sempat memberikan selamat kepada Sri Mulyani saat membuka rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 12 Februari 2018.
(ulu)
