AIR adalah kunci kehidupan untuk mahluk hidup. Ibaratnya tidak adanya air maka tidak ada kehidupan. Semua mahluk hidup memerlukan air untuk bertahan hidup. Pada manusia, air juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, memasak, mencuci, dan masih banyak lagi.
Melihat manfaat air yang luar biasa, tak salah rasanya bila Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini. Penetapan tersebut bertujuan sebagai pengingat tentang pentingnya air untuk kehidupan. Selain itu, diharapkan pula adanya peningkatan kesadaran di masyarakat mengenai masalah berbasis air.
Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan adalah fakta jika satu dari sembilan orang di dunia (sekira 2,1 miliar orang) masih belum memiliki akses ke air bersih. Padahal air bersih merupakan hak asasi manusia. Kondisi tersebut tentu memprihatinkan sebab apabila seseorang mengonsumsi air yang kualitasnya tidak terjaga tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatannya.
Tahun ini Hari Air Sedunia mengambil tema Nature From Water. Melalui tema tersebut masyarakat diajak untuk berpikir mengenai solusi berbasis alam berkaitan dengan tantangan air yang dihadapi hari ini. Sederhananya masyarakat diajak untuk menumbuhkan hutan, menciptakan sungai dan ladang yang kaya dengan tanah, memulihkan elemen alam lainnya dari lingkungan yang rusak, serta dapat membantu pemurnian air.
Sebuah pernyataan dari PBB berbunyi, “Kerusakan ekosistem memengaruhi kuantitas dan kualitas air yang tersedia untuk konsumsi manusia.” Kualitas air bukan hanya berpengaruh terhadap kesehatan namun juga pada pendidikan dan mata pencaharian. SDGs berkomitmen untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke air yang bersih pada tahun 2030. Target lainnya adalah melindungi lingkungan alam dan mengurangi polusi.
Anda bisa ambil bagian dalam usaha mencapai target tersebut. Cara yang paling mudah adalah mengurangi konsumsi air di dalam kemasan plastik dan bawalah botol minum setiap ingin beraktivitas. Sebagaimana diketahui plastik adalah jenis sampah yang sulit untuk didaur ulang dan menyebabkan polusi. Hal itu tentu memengaruhi kualitas air bersih.Demikian seperti yang dilansir dari Metro, Kamis (22/3/2018)
(ren)