KAMEROVO – Sistem alarm otomatis yang terpasang di mal Winter Cherry yang terbakar di Kota Kamerovo telah rusak sejak 19 Maret dan tidak pernah diperbaiki. Hal itu terungkap dari hasil penyelidikan Komite Investigasi terkait kebakaran yang menewaskan 64 orang pada Senin.
BACA JUGA: Kebakaran di Mal Rusia Tewaskan 37 Orang, Puluhan Masih Hilang
“Sejak 19 Maret, sistem alarm kebakaran tidak berfungsi, tetapi tidak ada yang menangani untuk memperbaiki masalah ini,” kata Pimpinan Komite Investigasi, Aklexander Bastrykin sebagaimana dilansir Sputnik, Selasa (27/3/2018).
Dia menambahkan, penjaga keamanan mal juga tidak melakukan upaya untuk menyalakan alarm ketika kebakaran terjadi, meski alarm bisa dinyalakan secara manual.
Komite Investigasi juga menemukan sejumlah pelanggaran keamanan lain dalam penyelidikan mereka, termasuk tangga darurat yang diblokir dan tidak adanya alat pemadam kebakaran di dalam mal.
Sejauh ini, pihak berwenang telah menahan empat orang untuk diperiksa terkait kebakaran tersebut. Mereka adalah seorang eksekutif perusahaan pengelola mal, pemilik gedung, seorang penyewa di bagian mal yang diduga merupakan tempat bermulanya kebakaran, dan direktur serta pegawai perusahaan yang mengoperasikan alarm.
Komite Investigasi juga telah memeriksa lebih dari 70 saksi mata, termasuk pengunjung dan pemilik serta pemilik kios di mal.
Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengunjungi dan meletakkan karangan bunga di lokasi kebakaran pada Selasa berjanji akan bertindak tegas dan menghukum semua pihak yang bertanggungjawab. Dia juga meminta agar publik tidak meragukan data dan jumlah korban dari pihak berwenang.
“Saat ini tim investigasi beranggotakan 100 orang bekerja di sini. Tim dipimpin oleh kepala Komite Investigasi. Jangan ragu, semua yang bertanggungjawab atas tragedi ini akan dihukum,” ujarnya.
BACA JUGA: 64 Tewas dalam Kebakaran Mal Rusia
Warga di sejumlah wilayah Rusia turut berduka atas tragedi yang terjadi di Kamerovo. Beberapa wilayah seperti Ryazan, Ingushetia dan Kamerovo sendiri mengumumkan hari berkabung untuk mengenang para korban.
(dka)