322 Hektar Kebun Kelapa Sawit Petani Plasma di Kampar Diremajakan Sinar Mas Agribusiness and Food

Kampar, Riau88 Dilihat

PEKANBARU – Untuk meningkatkan produktivitas sawit, Sinar Mas Agribusiness and Food melakukan peremajaan atau penanaman kembali (replanting) kebun kelapa sawit plasma tahap pertama yang sudah dilakukan terhadap 145 petani seluas 322 hektar di Desa Kenantan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Total luasan kebun kelapa sawit plasma binaan perusahaan di Riau ada sekitar 32.000 hektar. Program peremajaan sawit ini akan dilakukan secara bertahap dari tahun 2019 hingga 2027 untuk seluruh wilayah Indonesia.

banner 300x250

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerjasama pada Februari 2019 lalu, antara Koperasi Unit Desa (KUD) Makmur Lestari, PT BRI Agroniaga Tbk, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan-Kelapa Sawit (BPDP-KS), Sinar Mas Agribusiness and Food melalui anak usahanya yang beroperasi di wilayah Riau, yakni PT Ramajaya Pramukti, menggelar penanaman kembali perdana program peremajaan kebun kelapa sawit.

Perjanjian ini mengatur pemberian dana hibah peremajaan kebun kelapa sawit dengan total lebih dari Rp8 miliar dari BPDP-KS untuk petani kelapa sawit anggota KUD, dikatakan CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Riau Franciscus Costan kepada GoRiau.com melalui press rilisnya, Rabu (2/10/2019).

Ia menyatakan saat ini tantangan yang dihadapi para petani plasma adalah tanaman yang sudah berusia tua dan batangnya sudah terlalu tinggi, sehingga produktivitas menurun dan memerlukan biaya panen yang cukup tinggi.

“Dengan melakukan peremajaan kebun sawit melalui praktik agronomi yang baik, kami dapat membantu petani meningkatkan produktivitasnya tanpa harus membuka lahan baru. Mereka juga dapat bekerja sesuai standar rasio tenaga kerja dan mendapatkan upah sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu petani plasma juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sertifikasi ISPO yang sangat penting sebagai standar wajib tata kelola perkebunan sawit,” kata Franciscus.

Program replanting diungkapkannya, merupakan bentuk dari komitmen perusahaan untuk mendukung industri kelapa sawit yang sukses dan berkelanjutan. Kesuksesan para petani adalah kesuksesan perusahaan. Manfaat yang besar akan didapatkan oleh para petani plasma jika mereka segera bergabung dalam program ini.

“Perusahaan siap mendukung program peremajaan perkebunan kelapa sawit baik milik petani plasma, maupun petani swadaya yang tengah digalakkan pemerintah. Untuk meningkatan produktivitas kebun kelapa sawit dan kesejahteraan para petani serta tetap konsisten menjaga lingkungan,” tegas Franciscus.

Sambungnya, saat ini kondisi harga Crude Palm Oil (Minyak Sawit Mentah) relatif rendah dan mereka dapat meminimalisir hilangnya pendapatan jika melakukan peremajaan kebun sawit sekarang juga. Ketika tanaman memasuki masa panen nanti, produktivitasnya akan lebih tinggi karena menggunakan bibit yang lebih baik serta didukung oleh pengetahuan dan pengalaman dari para ahli di Sinar Mas Agribusiness and Food.

“Para petani tak perlu ragu untuk segera mengikuti program replanting ini, karena jika mereka cepat gabung, cepat untung,” ujar Franciscus.

Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, menyambut baik terealisasinya penanaman perdana program peremajaan kelapa sawit ini sebagai upaya menjaga sawit sebagai komoditas strategis nasional tetap berkelanjutan.

“Kami sangat mendukung terlaksananya program ini dan tentu saja dukungan dari pihak perusahaan swasta sebagai mitra petani sangatlah penting. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan, serta keahlian para petani dalam praktik budidaya kelapa sawit dan memperbaiki kesejahteraan hidup mereka,” ungkap Catur.

Sementara itu petani plasma sekaligus Ketua KUD Makmur Lestari, Sudirman menjelaskan, bahwa kelapa sawit merupakan tulang punggung ekonomi para petani.

“Peremajaan kebun memerlukan biaya yang besar. Dana hibah dari BPDP-KS untuk program ini sangat membantu petani khususnya anggota KUD. Hal ini tak terlepas dari peran perusahaan sebagai mitra usaha strategis yang memfasilitasi dan melakukan pendampingan proses pengajuan hingga mendapatkan dana hibah tersebut,” jelas Sudirman. (rls)