JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mencatat ada 12 juta data dari 15,5 juta pekerja bergaji di bawah Rp5 juta calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) Rp600 ribu yang sudah terverifikasi dan terdata nomor rekening pribadi mereka.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, 3 juta pekerja tersebut umumnya berasal dari sektor informal.
“Kalau saat ini ada 12 juta yang sudah daftar yang mana peserta sudah secara mandiri memang melapor ke BPJS Ketenagakerjaan nomor rekeningnya. Karena kalau dia lapor nomor rekeningnya uang Rp2,4 juta itu bisa ditransfer. Nah 3 juta sisanya, sampai dengan saat ini masih menunggu,” kata Febrio dalam diskusi virtual, Rabu (19/8/2020).
Baca Juga: Jokowi Transfer Rp2,4 Juta ke UMKM Mulai Senin 24 Agustus
Kata dia, pemberian BLT ini berasal dari realokasi anggaran di setiap Kementerian dan Lembaga. Adapun, subsisi gaji pada pekerja non-PNS dan non-BUMN yang pendapatannya di bawah Rp5 juta per bulan.
“Subsidi gaji selama empat bulan ini dibagikan sebagai bantuan sosial akibat pandemi COVID-19,” jelasnya.
Dia menambahkan realokasi anggaran ini juga sesuai dengan tujuan pemberian PPh 21 untuk karyawan.
“Jadinya sangat matching karena tadinya buat PPh 21 tapi untuk karyawan harusnya berbentuk cash tapi ada kendala masalah administrasi dan teknis sehingga sekarang lebih masuk akal buat subsidi gaji melalui data BPJS Ketenagakerjaan dan datanya lebih bagus,” tandasnya.
(dni)
