Geger! Penemuan Mayat Perempuan di Depan Gereja

Pekanbaru179 Dilihat

PEKANBARU – Warga Jalan Air Hitam digegerkan penemuan Mayat perempuan di halaman Ruko Gereja GBI Kel. Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru sekitar pukul 7.30 WIB pagi tadi.

banner 300x250

Korban yang ditemukan dalam posisi tertelungkup ini diketahui bernama Benget Mardiana Boru Sianturi (30) warga Jalan Bagan Batu  Dusun Bakti Kecamatan Bagan Sinembah kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Menurut keterangan butet Harahap (44) (saksi 1) menceritakan kepada awak media, pada tanggal 21 Mei 2017 sekira pukul 15.00 WIB Boy Tampubolon (saksi 2) seorang pendeta bersama jemaat gereja memperbaiki mesin air di depan ruko, pada saat itu saksi 2 melihat korban lagi duduk menelepon sambil tertawa-tawa dan korban tidak menunjukkan gelagat seperti orang yang sedang sakit.

Sekitar pukul 18.00 WIB saat saksi 2 beserta jemaat lain mau pulang, Saksi 2 mengatakan kepada korban tolong di tutup pintu depan dan belakang gereja.

“Dijawab sama korban, sebentar lagi! Sambil terus menelepon,” kata saksi menceritakan.

Namun keesokan harinya (22/5) sekira pukul 7.00 WIB saksi 1 melihat pintu ruko depan gereja dalam keadaan terbuka dan saksi 1 melihat korban terbaring dalam keadaan telungkup di halaman depan Ruko Gereja dengan pakaian tidur warna putih motif merah.

Saksi 1 kemudian coba membangunkan korban dengan cara menggoyangkan lengan korban, tetapi korban sudah terbujur kaku tidak bernyawa.

Saksi 1 lalu menghubungi saksi 2 melalui telp dan menyampaikan bahwa korban yang bernama Benget Mardiana Boru Sianturi sudah meninggal dunia di halaman depan gereja.

Saksi 2 kemudian menuju TKP untuk melihat kondisi korban. Setelah melihat kondisi korban, saksi 2 selanjutnya memberitahukan kepada pihak berwajib yaitu Polsek Payung Sekaki.

Korban kemudian langsung dilarikan kerumah sakit Polri untuk dilakukan visum dan didampingi oleh pihak keluarga dan Polri.

Saat ini korban sudah berada Dirumah sakit Bhayangkara, namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum atau otopsi.

Pendeta Boy Tampubolon (saksi 2) menceritakan, korban tersebut sudah dua bulan tinggal di gereja tersebut karena korban tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan.

“Sebelumnya korban pernah mengeluh sakit pada bagian dada, tapi saya tidak mengetahui pasti apa penyakit yang di derita korban,” terang Boy.(TW)