Mabuk-mabukan di Pinggir Jalan, 4 Pemuda Terjaring Patroli Kodim 0314/Inhil

TEMBILAHAN, INHIL (Inforiau.ID) – Tim Patroli Kodim 0314/Inhil yang dipimpin Serka M. Nur menjaring 4 orang pemuda di Jalan Swarna Bumi Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (19/8/2017) sekira pukul 23.00 WIB.Keempat pemuda tersebut adalah Ram (21) warga Sungai Salak, Tempuling, En (24) warga Junjangan, Jun (21) warga parit 8 Tembilahan Hulu serta Ar (20) warga parit 11 Tembilahan Hulu.

Keempat pemuda tersebut diamankan karena kedapatan sedang minum-minuman keras atau mabuk-mabukan karena di TKP didapati Minuman Keras (Miras) Anggur Merah ditambah 13 butir pil DMP.

banner 300x250

“Keempat pemuda ini kita amankan karena kedapatan sedang mabuk-mabukan. Kita tidak mau nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, makanya kita amankan,” kata Serka M Nur.

Obat ini banyak di salah gunakan dan di konsumsi remaja untuk mabuk. Kasus mengkonsumsi obat dosis tinggi jenis Dextro untuk mabuk sudah merambah di daerah daerah, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak termasuk pemilik apotek.

Para Pelajar bisa membeli Dextro karena harganya murah dan sangat mudah di beli di apotek-apotek.

Bila dikonsumsi dalam dosis yang sesuai pil dekstro bermanfaat untuk menekan batuk (antitusif) dan penurun demam. Dextromethorphan bekerja dengan cara menaikan ambang batas rangsang batuk.

Hal ini berarti dextromethorphan bekerja pada otak dan bukan pada saluran pernapasan seperti beberapa jenis obat lainnya.

Dextro lebih mematikan ketimbang morphin dan kodein

Pil dekstrometorfan merupakan obat yang secara kimiawi mirip dengan kodein dan bekerja di otak untuk menekan batuk non opiat sintetik yang bekerja secara sentral dengan jalan meningkatkan ambang rangsang reflek batuk.

” DMP dalam dosis kecil aman digunakan sebagai obat pereda batuk dan flu, namun kini banyak disalahgunakan hingga bisa sampai menyebabkan kematian,” kata Dra. A. Retno Tyas Utami, Apt., M.Epid yang dulu pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza.

Keempat orang tersebut kemudian dibawa ke Makodim untuk didata dan dipanggil pihak keluarganya untuk menjemput pulang keempat pemuda tersebut. (Rick)