TEMBILAHAN – Sejak Desember 2018, pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri mengalami kebocoran, namun hingga kini, pipa yanh bocor tersebut belum kunjung diperbaiki.
Akibat belum diperbaikinya pipa bocor yang terletak di Jalan Baharuddin Yusuf Parit 7 Tembilahan Hulu itu, pasokan air kepada 70 persen pelanggan jadi terhambat, bahkan sudah lebih dari sebulan air sama sekali tidak mengalir ke rumah pelanggan PDAM.
Plt Dirut PDAM Tirta Indragiri, Abdul Muin kepada GoRiau.com menjelaskan, terkendalanya perbaikan kebocoran pipa tersebut dikarenakan pipa terletak di bawah Jalan Nasional yang baru saja selesai dirigid.
Karena tidak memiliki alat untuk membongkar jalan, dikatakannya terpaksa untuk perbaikan harus menunggu pihak terkait membongkar jalan dimana pipa tersebut bocor.
Sementara itu, Bupati Inhil, HM Wardan saat dikonfirmasi terkait belum kunjung diperbaikinya pipa yang bocor tersebut hanya menjawab singkat.
“Sudah, sudah kita koordinasikan untuk perbaikan. Inikan jalan itu masih pekerjaan dari Pemerintah Pusat,” jawab Wardan singkat.
Salah seorang warga Tembilahan, Rama kepada GoRiau.com mengaku bahwa dirinya harus mengeluarkan uang lebih setiap harinya untuk membeli air galon, karena air PDAM di rumahnya sudah lebih dari sebulan tidak mengalir.
“Untuk mandi numpang di rumah orangtua masih bisa, itupun karena harus bolak balik jadi satu hari cukup sekali saja mandi. Sementara untuk aktifitas lainnya terpaksa kami beli air galon, 1 hari bisa sampai tiga galon,” ceritanya.
Ia pun berharap, Pemkab untuk segera mengambil langkah konkrit untuk perbaikan pipa yang bocor tersebut, karena menurutnya ia sudah cukup bersabar dengan kondisi sulitnya mendapatkan air bersih di ibukota Kabupaten Inhil ini.