PEKANBARU – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Peduli Sejarah Riau (GRAPARI) gelar unjuk rasa, Selasa (04/4/2017) sekira pukul 14.30 Wib di depan kantor Taman Budaya Jl. Jendral Sudirman Kota Pekanbaru.
Massa yang di komando oleh Andres Pransiska ini menuntut kepada Gubernur Riau untuk segera memecat pengelola Museum Sang Nila Utama Provinsi Riau dan menempatkan pengelola museum baru yang memiliki kapasitas yang baik.
“Kami minta kepada bapak Gubri ( Gubernur Riau.red) untuk segera memecat pengelola museum dan mengganti dengan yang lebih kompeten” Ujar Andre dalam orasinya.
Massa juga menuntut agar dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh pegawai museum atas kelalaian pengelola museum yang menyebabkan hilangnya benda bersejarah dan meminta DPRD Riau untuk mengawal dan membentuk Pansus terkait pencurian tersebut.
Dari pantauan Infoinhil.com, selain berorasi Massa juga melakukan tradisi Menyemah berupa mencampur tepung, garam dan kacang hijau kedalam tempurung kelapa dan mengaduknya dengan sedikit air baru kemudian ditaburkan di sekeliling Taman Budaya yang dalam kepercayaan setempat bertujuan untuk menolak Bala.
Kepala UPT Museum, Sremekah, menyampaikan rasa prihatinnya atas hilangnya benda bersejarah tersebut dan mengatakan sudah mengajukan anggaran.
“Kami tidak tinggal diam, kami sudah mengajukan anggaran kepada pusat agar taman budaya bisa di renovasi biar lebih aman tetapi belum ada hasil.” terangnya kepada Massa aksi.
Sremekah juga menyampaikan bahwa pihak museum tetap berkoordinasi dengan pihak Kepolisian.
“Kami juga tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian” lanjutnya. Aksi Massa selesai sekira pukul 15.20 Wib dalam keadaan tertib setelah mendengarkan tanggapan dari pihak Museum.
Sebelumnya, telah hilang 7 benda cagar budaya koleksi Museum Sang Nila Utama pada 7 Februari lalu yang kemudian disusul raibnya sebuah benda budaya lainnya pada 13 maret 2017 lalu. Kedelapan benda cagar budaya tersebut terdiri atas empat keris Melayu, sebilah pedang Melayu, sebuah piring Seladon, sebuah kendi VOC dan sebuah kendi Janggut. (TW)