JAKARTA – Sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD bersama tokoh lainnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana dua hari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Mahfud menjelaskan BPIP melaporkan ke JOkowi masih banyak kekurangan dalam mempraktikkan nilai Pancasila dalam keseharian.
“2 hr yg lalu BPIP berdiskusi Pancasila dgn Presiden. Msh bnyk kekurangan2 dlm praktik. “Terutama sila ke-5”, kata Buya Syafii. “Juga pendidikan agama”, kata K. Aqil Siraj. Mari laksanakan ideologi Pancasila dgn semangat ketuhanan dan keagamaan utk memanusiakan manusia Indonesia,” tulis Mahfud dalam akun Twitternya, Sabtu (11/5/2019).
(Baca Juga: BPIP Harap Pemilu Mendatang Adu Program, Bukan Agama)
Ada juga, kata Mahfud, yang mempertanyakan fungsi Pancasila lantaran hinga kini masih marak tindak korupsi.
“Ada yg mengatakan, utk apa Pancasila kalau nyatanya msh bnyk ketidakadilan dan korupsi? Pernyataan yg sama bs dikemukakan jg: “Sdh ada agama dan rumah2 ibadah tp kok msh bnyk koruptor, pencuri, dan ketidakadilan?“. Masalahnya adl bgmn kita berusaha ber-sama2 utk melaksanakannya,” tulis Mahfud.
Dirinya lantas mengingat kembali soal nilai-nilai yang didapatnya sejak dia masih menjadi santri di tahun 1969. Kala itu, sang kiai mengajarkan kepadanya bahwa ketamakan tidak akan pernah bisa dinikmati.
“Ketika jd santri di ponpes Almardhiyyah dulu (1969) sy sering diajak makan ke ndhalem Kyai. “Ayo makan, tambah, tambah lg”, kata Kyai Mardhiyyan sampai sy menyerah. “Nah, sebanyak apa pun harta yg kamu miliki, hny sedikit yg bs kamu nikmati” kt-nya. Utk apa tamak sampai korupsi?” tulis mantan Ketua MK ini.
Selain dari kiai, Mahfud juga mememtik pelajaran dari salah seorang temannya dari Padang yang mengirimkannya rendang dengan porsi cukup besar. Makanan itu pun tidak bisa dilahapnya semua.
“Donal, teman sy dari Padang kmrn pg mengirim rendang. Td malam sy santap dan nikmati selahapnya tp hny mampu menghabiskan seperempatnya. Sy jadi teringat kata2 Kyai Mardhiyyan, “Hny sedikit yg bs kamu nikmati meski bnyk yg kamu miliki”. Seringkali orng sampai2 korupsi krn tamak,” tutupnya.
(aky)